Senin, 17 Februari 2014

Yesus membayar bea untuk Bait Allah (Matius 17:24-27)

Pengamatan:  Mengamati kebenaran dengan menemukan fakta dan informasi berdasarkan ayat Alkitab.

Bea Bait Allah adalah pajak 1/2 syikal (kira-kira senilai dengan upah kerja dua hari), dikumpulkan setiap tahun dari setiap laki-laki berusia 20 tahun ke atas untuk pemeliharaan Bait Allah (Keluaran 30:13,14; 2 Tawarikh 24:9).

Pemungut bea Bait Allah menagih pajak Bait Allah kepada Petrus (ay.24,25a).

Dalam percakapan dengan Tuhan Yesus, Petrus setuju bahwa seorang raja memungut pajak dan bea dari orang asing (ay.25b,26).

Agar tidak menjadi batu sandungan, Tuhan Yesus menyuruh Petrus untuk membayar pajak Bait Allah (ay.27).

Tuhan Yesus memberi instruksi yang tidak lazim kepada Petrus tentang bagaimana caranya dia akan memperoleh uang empat dirham untuk membayar bea Bait Allah (ay.27).

Pemahaman:  Memahami kebenaran berdasarkan fakta yang telah diperoleh dari dalam Alkitab.

Alkitab mengajarkan bahwa seluruh umat memiliki tanggung jawab untuk memelihara Bait Allah, khususnya para pria yang sudah dewasa (baca: Hagai 1:1-14).

Tuhan Yesus juga diwajibkan untuk membayar bea Bait Allah?!  Tampaknya sang pemungut bea Bait Allah tidak mengenal Tuhan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup (Yohanes 1:10,11; 8:19).

Tuhan Yesus dan Petrus sependapat bahwa pemungutan pajak terhadap rakyat (Yunani, uios artinya anak) sendiri merupakan tindakan yang tidak biasa, bahkan dikalangan raja-raja dunia.

Tuhan Yesus tahu bahwa apa yang terjadi kurang tepat (tapi bukan merupakan hal yang prinsip), oleh karena itu Tuhan Yesus mau membayar bea Bait Allah supaya sang penagih tersebut tidak tersandung - Tuhan Yesus menghendaki damai sejahtera (baca: 2 Timotius 1:7; 1 Korintus 14:33; Roma 12:18).

Tuhan Yesus mampu bekerja dengan cara-cara yang ajaib, cara-cara yang melampaui nalar manusia.  Pekerjaan Tuhan seringkali tidak mampu dipahami sepenuhnya oleh manusia (Pengkhotbah 3:11; Roma 11:33-36).

Penerapan:  Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman yang telah diperoleh.

Apakah wujud tanggung jawab kita untuk pemeliharaan Bait Allah dan kelancaran peribadatan kita?  Mari kita persembahkan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan!  (baca: Amsal 3:9,10).  Jangan membuat kesalahan yang sama dengan pemungut bea Bait Allah!  Kita yang harus memberi persembahan kepada Tuhan, bukan menuntut sesuatu dari Tuhan.  Tuhan sudah memberikan yang terbaik! (baca: 1 Petrus 1:18-19; Roma 8:32)

Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang (Lukas 16:8).  Mari belajar untuk lebih bijaksana dalam memperlakukan satu sama lain.  (baca: Galatia 6:1-10)

Seperti Tuhan Yesus yang mengutamakan damai, maukah kita menjadi pembawa damai?  (baca: Matius 5:9; Roma 12:18).  Mari hidup dalam damai sejahtera (Ibrani: shalom/Yunani: eirene), sebagai keluarga Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya (baca: Kolose 3:12-15).


Maukah kita percaya sepenuhnya kepada firman Tuhan?  (baca: Habakuk 2:4; Roma 1:16,17; Ibrani 10:35-39).  Iman sejati diwujudkan dalam ketekunan untuk melakukan firman Tuhan (Yakobus 1:19-27; 2:14-26).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar