Sabtu, 15 Februari 2014

Rangkulan Jiwa

Pernikahan yang Baik Dapat Menumbuhkan Doa yang Benar

Sebuah pernikahan yang indah tidak dimulai dengan pengenalan akan satu dengan yang lain, tetapi dengan pengenalan akan Tuhan.
- Gary dan Betsy Ricucci

Doa adalah bagaimana kita bisa memahami kehidupan dalam terang kekekalan ... Doa mengembalikan sudut pandang kekekalan ke dalam hidup kita, sehingga Tuhan makin relevan dengan cara kita hidup sehari-hari.

"Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah!  Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari anugerah, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang."
- 1 Petrus 3:7

Petrus mengatakan bahwa kita harus memperbaiki kehidupan pernikahan kita supaya kehidupan doa kita dapat diperbaiki.

Tidur bersama pasangan dapat membebaskan hati, pikiran, dan jiwa kita untuk satu periode waktu, sehingga kita dapat dengan penuh energi mencari Tuhan, berkomunikasi dengan-Nya dalam doa tanpa gangguan.

Pernikahan membuat kita mau tidak mau harus berusaha keras untuk selalu berdamai.  Pertengkaran merupakan pembunuh kehidupan doa yang andal.  Dari perspektif tersebut, kehidupan pernikahan merupakan sarana Tuhan untuk 'memaksa' kita menjadi pribadi-pribadi yang membawa pendamaian.  Itulah satu-satunya jalan agar kehidupan rohani kita dapat bertahan.

Jika kita menghubungkan pengalaman pernikahan dengan iman kristiani yang kita miliki, kita dapat memahami kuasa doa dengan cara-cara yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar