Imam-imam, kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki sangat marah karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati (ay.1-3). Sekalipun demikian, banyak orang yang mempercayai pengajaran Petrus dan Yohanes tentang Yesus (ay.4).
Petrus dan Yohanes disidang di hadapan pemimpin-pemimpin Yahudi, tua-tua, ahli-ahli Taurat, Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes, Aleksander dan semua keturunan Imam Besar lainnya (ay.5-7). Di hadapan sidang Petrus menyampaikan dua hal penting, yaitu (ay.8-12):
- Orang lumpuh tersebut dapat berdiri sehat di depan sidang karena Yesus Kristus, orang Nazaret.
- Keselamatan hanya ada di dalam Yesus.
Pemahaman: Memahami kebenaran berdasarkan fakta yang telah diperoleh dari dalam Alkitab
Sidang Mahkamah Agama bangsa Yahudi menentang pemberitaan Injil (ay.2,17-18). Namun ketaatan Petrus dan Yohanes kepada Allah tidak mampu dirubah oleh ancaman dan larangan sidang Mahkamah Agama bangsa Yahudi (ay.18-20), dan justru melalui pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes tersebut terjadi penuaian jiwa-jiwa (ay.4).
Inti dari berita Injil adalah pribadi Yesus Kristus, Sang Juruselamat (ay.10-12).
Penerapan: Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman
Pemberitaan Injil menghasilkan penuaian jiwa-jiwa, mari gunakan hidup kita, harta kita, jabatan kita, potensi kita untuk mendukung pemberitaan Kabar Baik (Injil Yesus Kristus) bagi keselamatan jiwa-jiwa.
Baca: Roma 6:13; 10:13-15; 1 Korintus 9:16
Mari berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan, jangan takut kepada manusia.
Baca: Lukas 12:5; Matius 10:18-33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar