Minggu, 23 Februari 2014

Yesus Menyucikan Bait Allah (Matius 21:12-17)

Pengamatan: Mengamati kebenaran dengan menemukan fakta-fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab

Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah (ay.12). Bait Suci adalah rumah doa, tetapi otoritas di Bait Suci telah menjadikannya sarang penyamun (ay.13, bandingkan dengan Yesaya 56:7; Yeremia 7:11).

Setelah Yesus menyucikan Bait Allah, orang-orang buta dan orang-orang timpang datang kepada Yesus di Bait Allah dan mereka disembuhkan (ay.14). Aneh tapi nyata, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat tidak suka melihat Yesus menyembuhkan orang-orang sakit, mereka tidak suka melihat anak-anak memuji Tuhan (ay.15-16).

Yesus meninggalkan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat (ay.17).

Pemahaman: Memahami kebenaran berdasarkan fakta-fakta yang telah diperoleh dari dalam Alkitab

Tujuan Yesus memasuki kota Yerusalem adalah untuk masuk ke dalam Bait Allah (ay.12). Tindakan Yesus mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah menunjukkan bahwa Ia tidak berkenan dengan adanya kegiatan jual beli di halaman Bait Allah (ay.12).

Bait Allah yang di Yerusalem telah mengalami pergeseran fungsi (ay.13). Seharusnya Bait Allah adalah rumah doa, rumah kesukaan bagi segala bangsa (Yesaya 56:7). Praktek jual beli yang terjadi di Bait Allah menunjukkan bahwa orientasi ibadah tidak lagi berfokus pada Tuhan dan firman-Nya. Keadaan yang memprihatinkan tersebut membuat Bait Allah tidak ubahnya seperti sarang penyamun (Yeremia 7:9-11).

Kehadiran Yesus di Bait Allah menjadikannya bait kesembuhan/pemulihan, bait mujizat dan bait pujian (ay.14-15).

Roh agamawi dan orang-orang yang dipengaruhinya adalah penghambat/penghalang bagi pekerjaan Tuhan. Orang-orang semacam itu bukanlah orang yang tepat untuk dijadikan sebagai tim dalam melayani Tuhan (ay.15-17).

Penerapan: Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman yang telah diperoleh

Bait Allah adalah orang-orang beriman yang telah diselamatkan (1 Korintus 6:19; Ibrani 3:6), karena itu sebagai orang-orang beriman yang telah diselamatkan, kita harus memperhatikan praktek dan motivasi ibadah kita. Apakah yang menjadi tujuan ibadah kita? Siapakah yang kita sembah dalam peribadatan kita?
Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1-2).

Kita harus mewaspadai roh agamawi yang menganggap agama dan peribadatan hanya sebagai ritual atau tradisi tanpa mau mentaati firman Tuhan (Markus 7:6-9).

Mari kita undang Tuhan Yesus masuk ke dalam hidup kita, masuk ke dalam rumah tangga kita, masuk ke dalam komunitas kita (Wahyu 3:20). Sebab di mana ada Tuhan Yesus, di situ ada kesembuhan/pemulihan, ada mujizat dan ada puji-pujian bagi Allah.

Sabtu, 22 Februari 2014

Air dan Anda

Apakah Anda tahu bahwa?


  • Tubuh Anda terdiri dari sekitar 70% air.
  • Otot-otot Anda terdiri dari sekitar 75% air.
  • Sel-sel otak Anda terdiri dari sekitar 85% air.
  • Darah Anda terdiri dari sekitar 82% air.
  • Bahkan tulang-tulang Anda terdiri dari sekitar 25% air.

    Coba tebak!
    Berapa persenkah air yang ada dalam tubuh rata-rata pria dewasa?
    a. 40-50%
    b. 50-60%
    c. 62-65%

    Jawaban: c
    Rata-rata tubuh pria dewasa adalah 62-65% air, sedangkan tubuh rata-rata wanita dewasa adalah 51-55% air. Pria mempunyai lebih banyak air dalam tubuh mereka karena biasanya pria memiliki massa otot yang lebih besar, sedangkan wanita memiliki persentase lemak tubuh yang lebih besar.

    KEBUTUHAN PENTING UNTUK HIDUP SEHAT
    Poin untuk direnungkan: Air adalah satu-satunya gizi paling penting bagi tubuh kita dan dianggap sebagai suatu "obat mujizat" bagi banyak keadaan kesehatan. Air terlibat dalam setiap fungsi tubuh kita. Tubuh Anda kehilangan sekitar 2 liter air setiap hari melalui keringat, air seni, dan pernapasan. Jika Anda menunggu sampai Anda haus untuk minum air, kemungkinan besar Anda sudah mengalami dehidrasi.
    Tindakan: Kurangi minum soft drink atau teh, perbanyak minum air alami.

Masa Depan Ilmu Kedokteran

"Dokter masa depan tidak akan memberikan pengobatan, tetapi akan menarik perhatian para pasiennya dalam perawatan tubuh manusia, dalam diet, serta dalam penyebab dan pencegahan penyakit."
- Thomas Edison

Jumat, 21 Februari 2014

Yesus Dielu-elukan di Yerusalem (Matius 21:1-11)

Pengamatan: Mengamati kebenaran dengan menemukan fakta-fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab

Yesus menyuruh dua orang murid-Nya membawa dua ekor keledai yang ada di kampung di depan mereka kepada-Nya (ay.1-3). Tujuan Tuhan Yesus adalah untuk menggenapi firman Allah (ay.4-5), tentang bagaimana Ia akan masuk Yerusalem (Zakharia 9:9).

Dua orang murid Yesus berbuat seperti yang ditugaskan-Nya kepada mereka, dan dua orang tersebut berhasil melakukan seperti yang telah Yesus perintahkan (ay.6-7).

Sepanjang jalan yang dilalui-Nya menuju Yerusalem, Tuhan Yesus dimuliakan oleh orang banyak, hal itu terjadi sebagai penggenapan firman Allah (ay.8-9; Mazmur 118:26). Kedatangan Tuhan Yesus membuat seluruh kota Yerusalem gempar (ay.10). Orang banyak yang memuliakan Tuhan Yesus mengenal Dia sebagai seorang Nabi (ay.11).

Pemahaman: Memahami kebenaran berdasarkan fakta-fakta yang telah diperoleh dari dalam Alkitab

Yesus mengetahui bahwa di kampung yang ada di depan mereka ada dua ekor keledai yang dapat dibawa kepada-Nya. Ini adalah salah satu bukti tentang keilahian-Nya, yaitu "maha tahu" - omniscience (baca: Ibrani 4:13).

Tujuan kedatangan Tuhan Yesus ke bumi dan segala pekerjaan yang dilakukan-Nya adalah untuk menggenapi firman Allah yang tertulis di dalam Kitab Suci (baca: Yohanes 4:34; Matius 5:17).

Selama kurang lebih 3 1/2 tahun bersama Tuhan Yesus, dua orang murid yang disuruh Tuhan tersebut telah belajar untuk taat kepada firman-Nya. Mereka berbuat tepat seperti yang diperintahkan Tuhan dan mereka berhasil! (baca: Yosua 1:8; Ulangan 11:8-32).

Orang banyak yang memuliakan Tuhan Yesus dan penduduk yerusalem yang gempar oleh kedatangan-Nya ternyata tidak mengenal Dia dengan benar. Mereka hanya mengenal Tuhan Yesus sebagai seorang nabi (baca: Matius 16:16).

Penerapan: Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman

Hiduplah dengan jujur, lurus di hadapan Tuhan, karena tidak ada yang dapat kita sembunyikan dari hadapan-Nya (baca: Ayub 5:13; Mazmur 18:26-27; 32:1-2; 50:23b; Amsal 29:10b).

Rahasia menjadi kehidupan yang berhasil adalah "Taat akan firman Tuhan" (Mazmur 1:1-3). Ingin BERHASIL? = berani TAAT firman Tuhan!

Memeluk suatu agama atau pergi ke rumah suatu ibadah tidak serta-merta menjamin seseorang mengenal Tuhan dengan benar (baca: Matius 11:27). Bersyukurlah jika kita mengenal dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, itu adalah anugerah Tuhan bagi kita! (baca: 1 Korintus 12:3b; Roma 8:15).

Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama (Kisah Para Rasul 4:1-22)

Pengamatan: Mengamati kebenaran dengan menemukan fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab

Imam-imam, kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki sangat marah karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati (ay.1-3). Sekalipun demikian, banyak orang yang mempercayai pengajaran Petrus dan Yohanes tentang Yesus (ay.4).

Petrus dan Yohanes disidang di hadapan pemimpin-pemimpin Yahudi, tua-tua, ahli-ahli Taurat, Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes, Aleksander dan semua keturunan Imam Besar lainnya (ay.5-7). Di hadapan sidang Petrus menyampaikan dua hal penting, yaitu (ay.8-12):
  • Orang lumpuh tersebut dapat berdiri sehat di depan sidang karena Yesus Kristus, orang Nazaret.
  • Keselamatan hanya ada di dalam Yesus.
Sidang Mahkamah Agama mengancam dan melarang Petrus dan Yohanes untuk berbicara atau mengajar dalam nama Yesus (ay.13-18). Namun Petrus dan Yohanes memilih untuk lebih taat kepada Allah dan siap menanggung segala konsekuensinya (ay.19-20). Fakta yang mengejutkan adalah bahwa sidang Mahkamah Agama ternyata takut pada orang banyak/kekuatan massa (ay.21-22).

Pemahaman: Memahami kebenaran berdasarkan fakta yang telah diperoleh dari dalam Alkitab

Sidang Mahkamah Agama bangsa Yahudi menentang pemberitaan Injil (ay.2,17-18). Namun ketaatan Petrus dan Yohanes kepada Allah tidak mampu dirubah oleh ancaman dan larangan sidang Mahkamah Agama bangsa Yahudi (ay.18-20), dan justru melalui pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes tersebut terjadi penuaian jiwa-jiwa (ay.4).

Inti dari berita Injil adalah pribadi Yesus Kristus, Sang Juruselamat (ay.10-12).

Penerapan: Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman

Pemberitaan Injil menghasilkan penuaian jiwa-jiwa, mari gunakan hidup kita, harta kita, jabatan kita, potensi kita untuk mendukung pemberitaan Kabar Baik (Injil Yesus Kristus) bagi keselamatan jiwa-jiwa.
Baca: Roma 6:13; 10:13-15; 1 Korintus 9:16

Mari berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan, jangan takut kepada manusia.
Baca: Lukas 12:5; Matius 10:18-33

Senin, 17 Februari 2014

Riwayat yang Kudus

Membangun Ketekunan sebagai Disiplin Rohani


Sangat sulit untuk sepenuhnya setia terhadap sesuatu, terhadap gagasan, dan lebih-lebih lagi terhadap orang yang dicintai.  Tidak ada kesetiaan yang sempurna, begitu pula dengan cinta yang sempurna atau kecantikan yang sempurna.  Tetapi, bagus juga untuk mencobanya.
- Katherine Anne Porter

Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.
- 2 Tesalonika 3:5

Hubungan pernikahan memungkinkan kita merasakan apa yang terjadi dalam hubungan antara Tuhan dan bangsa Israel.

Hari ini Anda dapat mengukur kualitas pernikahan dengan kesetiaan atau ketekunan - upaya memelihara sebuah hubungan jangka panjang.

Sebuah perjalanan yang tidak pernah benar-benar berakhir, namun diperlukan setidaknya sepuluh tahun agar keintiman itu benar-benar terwujud dalam sebuah hubungan pernikahan.

Kita hidup di tengah masyarakat yang mudah menyerah.

Tidak mungkin kita termotivasi untuk bertekun kecuali kita yakin betul keabadian memang ada.

Hidup kudus yang akan mendapat upah di surga adalah yang dijalani secara tekun.

Saya harap pria, khususnya, dapat mengerti bahaya yang terkandung dalam perceraian.

Salah satu bahaya merusak riwayat pernikahan (dengan perceraian) adalah bahwa kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Ketika Anda menceraikan pasangan Anda, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi padanya di kemudian hari.

Jika Anda tidak percaya dengan adanya surga, perceraian terdengar lebih masuk akal.

Mengambil jalan pintas untuk bercerai mungkin bisa memberikan kebahagiaan, tetapi tidak bisa memberikan kedewasaan rohani.

Itulah keindahan dari melakukan sesuatu dengan cara Tuhan.  Meski kita dilukai oleh dosa orang lain terhadap kita, dengan anugerah Tuhan kita bisa bertumbuh melalui pengalaman tersebut.

Jika kita serius dengan keinginan untuk bertumbuh secara rohani melalui pernikahan, kita harus menahan diri dari menanyakan pertanyaan yang berbahaya secara rohani, "Apakah aku menikah dengan orang yang 'tepat'?"

- Gary Thomas

Yesus membayar bea untuk Bait Allah (Matius 17:24-27)

Pengamatan:  Mengamati kebenaran dengan menemukan fakta dan informasi berdasarkan ayat Alkitab.

Bea Bait Allah adalah pajak 1/2 syikal (kira-kira senilai dengan upah kerja dua hari), dikumpulkan setiap tahun dari setiap laki-laki berusia 20 tahun ke atas untuk pemeliharaan Bait Allah (Keluaran 30:13,14; 2 Tawarikh 24:9).

Pemungut bea Bait Allah menagih pajak Bait Allah kepada Petrus (ay.24,25a).

Dalam percakapan dengan Tuhan Yesus, Petrus setuju bahwa seorang raja memungut pajak dan bea dari orang asing (ay.25b,26).

Agar tidak menjadi batu sandungan, Tuhan Yesus menyuruh Petrus untuk membayar pajak Bait Allah (ay.27).

Tuhan Yesus memberi instruksi yang tidak lazim kepada Petrus tentang bagaimana caranya dia akan memperoleh uang empat dirham untuk membayar bea Bait Allah (ay.27).

Pemahaman:  Memahami kebenaran berdasarkan fakta yang telah diperoleh dari dalam Alkitab.

Alkitab mengajarkan bahwa seluruh umat memiliki tanggung jawab untuk memelihara Bait Allah, khususnya para pria yang sudah dewasa (baca: Hagai 1:1-14).

Tuhan Yesus juga diwajibkan untuk membayar bea Bait Allah?!  Tampaknya sang pemungut bea Bait Allah tidak mengenal Tuhan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup (Yohanes 1:10,11; 8:19).

Tuhan Yesus dan Petrus sependapat bahwa pemungutan pajak terhadap rakyat (Yunani, uios artinya anak) sendiri merupakan tindakan yang tidak biasa, bahkan dikalangan raja-raja dunia.

Tuhan Yesus tahu bahwa apa yang terjadi kurang tepat (tapi bukan merupakan hal yang prinsip), oleh karena itu Tuhan Yesus mau membayar bea Bait Allah supaya sang penagih tersebut tidak tersandung - Tuhan Yesus menghendaki damai sejahtera (baca: 2 Timotius 1:7; 1 Korintus 14:33; Roma 12:18).

Tuhan Yesus mampu bekerja dengan cara-cara yang ajaib, cara-cara yang melampaui nalar manusia.  Pekerjaan Tuhan seringkali tidak mampu dipahami sepenuhnya oleh manusia (Pengkhotbah 3:11; Roma 11:33-36).

Penerapan:  Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman yang telah diperoleh.

Apakah wujud tanggung jawab kita untuk pemeliharaan Bait Allah dan kelancaran peribadatan kita?  Mari kita persembahkan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan!  (baca: Amsal 3:9,10).  Jangan membuat kesalahan yang sama dengan pemungut bea Bait Allah!  Kita yang harus memberi persembahan kepada Tuhan, bukan menuntut sesuatu dari Tuhan.  Tuhan sudah memberikan yang terbaik! (baca: 1 Petrus 1:18-19; Roma 8:32)

Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang (Lukas 16:8).  Mari belajar untuk lebih bijaksana dalam memperlakukan satu sama lain.  (baca: Galatia 6:1-10)

Seperti Tuhan Yesus yang mengutamakan damai, maukah kita menjadi pembawa damai?  (baca: Matius 5:9; Roma 12:18).  Mari hidup dalam damai sejahtera (Ibrani: shalom/Yunani: eirene), sebagai keluarga Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya (baca: Kolose 3:12-15).


Maukah kita percaya sepenuhnya kepada firman Tuhan?  (baca: Habakuk 2:4; Roma 1:16,17; Ibrani 10:35-39).  Iman sejati diwujudkan dalam ketekunan untuk melakukan firman Tuhan (Yakobus 1:19-27; 2:14-26).

Minggu, 16 Februari 2014

Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus (Matius 17:22-23)

Pengamatan:  Mengamati kebenaran dengan menemukan fakta dan informasi berdasarkan ayat Alkitab.

  1. Yesus dan murid-murid-Nya sedang ada di Galilea (ay.22).
  2. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Dia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga (ay.22b-23a).
  3. Murid-murid meresponi perkataan Yesus tersebut  dengan bersedih hati (ay.23b).
Pemahaman:  Memahami kebenaran berdasarkan fakta yang telah diperoleh dari dalam Alkitab.
  1.  Anak Manusia/Mesias (baca: Daniel 7:13-14; Roma 15:12), dinubuatkan akan memerintah bangsa-bangsa.  Bangsa Israel secara umum dan murid-murid Yesus secara khusus berharap bahwa Mesias akan memulihkan kerajaan Israel (baca: Kisah Para Rasul 1:6).
  2. Mendengar perkataan Yesus bahwa Mesias akan diserahkan ke dalam tangan manusia, apalagi dibunuh, tampaknya cukup mengecewakan sekaligus membuat mereka sedih dan bahkan sedih sekali (bandingkan dengan: Matius 11:2-6; Lukas 7:18-23).
  3. Memperhatikan kesedihan murid-murid Yesus, tampaknya mereka tidak mencermati perkataan-Nya dengan seksama, karena Dia juga berkata bahwa Mesias akan bangkit pada hari ketiga (ay.23a).  Murid-murid memusatkan perhatian mereka hanya pada penyerahan dan pembunuhan Mesias.
Penerapan:  Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman yang telah diperoleh.
  1. Kita boleh memiliki harapan/ keinginan/ doa, tetapi jangan memaksakannya, semua harapan/ keinginan/ doa kita harus diselaraskan dengan firman Tuhan/ kehendak Allah (baca: 1 Tesalonika 2:12; 1 Yohanes 5:14).
  2. Hati-hati!!  Jangan salah memahami firman Tuhan (2 Petrus 1:20-21).  Pahami firman Tuhan secara utuh (Kisah Para Rasul 20:26-28).
  3. Perhatikan!!  Seorang hamba Tuhan harus memberitakan seluruh maksud Allah (Kisah Para Rasul 20:27), jangan hanya (dipilihin) bagian-bagian yang membuat pendengar senang (2 Timotius 4:1-5).
  4. Mari kita membaca, mendengar, memahami firman Tuhan dengan cermat dan utuh (Lukas 8:18), kemudian melakukan firman Tuhan tersebut dengan sepenuh hati/ sungguh-sungguh (baca: Yakobus 1:25).  Melakukan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh membuat hidup kita BAHAGIA, BERHASIL dan BERUNTUNG! (baca: Yosua 1:8).

Perjalanan Penuh Gairah (5)

Manusia menghabiskan hidup mereka untuk melayani hasrat mereka daripada memanfaatkan hasrat mereka agar berguna bagi hidup mereka.
- Sir Richard Steele

Perjalanan Penuh Gairah (4)

Gairah, dengan segala bahayanya, perlu dikelola jika kita hendak bergerak menuju kesempurnaan sebagai manusia.
- Philip Sheldrake

Perjalanan Penuh Gairah (3)

Inti permasalahannya bukanlah bahwa kita terlalu bersemangat dengan hal-hal yang buruk, melainkan kita tidak cukup bersemangat dengan hal-hal yang baik.
- Larry Crabb

Perjalanan Penuh Gairah (2)

Semangat yang samar-samar dengan memalukan akan segera surut sedangkan tekad yang suci, yang dibangun di atas prinsip-prinsip yang teguh, akan tegak seperti karang di tengah ombak.
- William Gurnall

Perjalanan Penuh Gairah (1)

Pengalaman menunjukkan bahwa kesuksesan lebih disebabkan oleh semangat daripada oleh kemampuan.  Sang pemenang adalah ia yang memberikan dirinya - jiwa dan raga - bagi pekerjaannya.
- Charles Buxton

Pembersihan oleh Pernikahan

Bagaimana Pernikahan Menyingkapkan Dosa Kita
Pernikahan adalah ujian terberat di dunia ... tetapi sekarang saya menyambut ujian itu dan tidak lagi takut menghadapinya.  Lebih dari sekadar ujian tentang bagaimana bersikap manis seperti yang dipikirkan sebagian orang; ini adalah ujian bagi seluruh karakter dan memengaruhi setiap tindakan.
- T. S. Elliot

Pernikahan adalah sebuah operasi di mana keangkuhan seorang wanita dan egoisme seorang pria dicabut tanpa menggunakan obat bius.
- Helen Rowland

Salah satu hadiah pernikahan terbaik yang diberikan Tuhan kepadamu adalah sebuah cermin berukuran satu badan yang bernama pasangan hidup.  Jika ada kartu yang terlampir bersamanya, di dalamnya akan tertulis, "Ini untuk membantumu melihat bagaimana rupamu yang sesungguhnya."
- Gary dan Betsy Ricucci

Beberapa orang menyadari bahwa menjalani hidup pernikahan justru lebih sulit daripada hidup selibat.

Akibat pertama yang jelas dari kejatuhan manusia ini adalah rusaknya hubungan yang intim dalam pernikahan.
- Gary Thomas

Ketika seseorang disanjung terus-menerus, memiliki seorang pendamping yang dengan setia mengingatkan siapa diri kita yang sebenarnya, sangatlah tak ternilai harganya.
- Gary Thomas

Sabtu, 15 Februari 2014

Rangkulan Jiwa

Pernikahan yang Baik Dapat Menumbuhkan Doa yang Benar

Sebuah pernikahan yang indah tidak dimulai dengan pengenalan akan satu dengan yang lain, tetapi dengan pengenalan akan Tuhan.
- Gary dan Betsy Ricucci

Doa adalah bagaimana kita bisa memahami kehidupan dalam terang kekekalan ... Doa mengembalikan sudut pandang kekekalan ke dalam hidup kita, sehingga Tuhan makin relevan dengan cara kita hidup sehari-hari.

"Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah!  Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari anugerah, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang."
- 1 Petrus 3:7

Petrus mengatakan bahwa kita harus memperbaiki kehidupan pernikahan kita supaya kehidupan doa kita dapat diperbaiki.

Tidur bersama pasangan dapat membebaskan hati, pikiran, dan jiwa kita untuk satu periode waktu, sehingga kita dapat dengan penuh energi mencari Tuhan, berkomunikasi dengan-Nya dalam doa tanpa gangguan.

Pernikahan membuat kita mau tidak mau harus berusaha keras untuk selalu berdamai.  Pertengkaran merupakan pembunuh kehidupan doa yang andal.  Dari perspektif tersebut, kehidupan pernikahan merupakan sarana Tuhan untuk 'memaksa' kita menjadi pribadi-pribadi yang membawa pendamaian.  Itulah satu-satunya jalan agar kehidupan rohani kita dapat bertahan.

Jika kita menghubungkan pengalaman pernikahan dengan iman kristiani yang kita miliki, kita dapat memahami kuasa doa dengan cara-cara yang baru.

Penghormatan yang Kudus

Pernikahan Mengajar Kita untuk Menghormati Orang Lain

Kita semua memang berada dalam selokan, tetapi beberapa di antara kita sedang menatap bintang-bintang.
- Oscar Wilde

Kita tidak boleh terlalu naif menganggap pernikahan sebagai tempat yang aman untuk berlindung dari akibat kejatuhan manusia dalam dosa ... pergumulan terbesar dalam hidup justru terjadi dalam relasi yang paling dipengaruhi oleh kejatuhan manusia dalam dosa, yaitu relasi pernikahan.
- Dan Allender dan Tremper Longman III

Pandanglah rendah sikap merendahkan orang lain.  Yesus menentang sikap merendahkan derajat wanita, Dia mengangkat derajat wanita dan melibatkan mereka dalam pelayanan-Nya, menjadi bagian dari para sahabat dan pendukung-Nya.

Ketika saya mengucap syukur untuk pasangan hidup saya, sikap merendahkan yang biasanya menguasai pikiran saya dipatahkan.
- Gary Thomas

Sikap merendahkan orang lain lahir dari ekspektasi yang terlalu tinggi.  Sikap menghormati lahir dari rasa syukur.

Shalom Community


Belajar Mencintai

Bagaimana Pernikahan Mengajarkan Kita untuk Mencintai

Pernikahan menuntut komitmen yang radikal untuk mencintai pasangan kita sebagaimana adanya ia, seraya terus mengharapkan mereka bertumbuh dan mencapai apa yang sekarang belum mereka capai.
Setiap pernikahan dapat membuat suami dan istri saling mengasah untuk menjadi lebih baik atau membuat keduanya justru menjadi lebih buruk.
- Dan Allender dan Trempet Longman III

Jika Anda memperlakukan seorang pria sebagaimana adanya ia, ia akan tetap menjadi pribadi yang demikian.  Tetapi jika Anda memperlakukannya seolah-olah ia telah menjadi sosok pria yang ideal, ia akan menjadi seorang yang lebih hebat dan lebih baik.
- Johan Wolfgang von Goethe

Pernikahan menciptakan situasi di mana cinta mengalami ujian terberat.  Cinta orang kristiani haruslah dikejar, dicita-citakan, dan dipraktikkan.  Seorang pria yang berkata "Aku tidak pernah mencintaimu," sebenarnya adalah seorang pria yang pada dasarnya mengatakan, "Aku tidak pernah bertindak sebagai seorang kristiani."

Mudah bagi kita mencintai Tuhan, sebab Tuhan tidak bau.  Tuhan tidak punya bau mulut yang tidak sedap. Tuhan tidak membalas kebaikan dengan kejahatan.

Sesuatu yang sangat dirindukan, tapi tidak didapatkan oleh kebanyakan orang adalah sebuah persahabatan sejati, sebuah kebersamaan yang menyentuh relung jiwa.

Keindahan kekristenan ada dalam pembelajaran untuk mencintai, dan sangat sedikit situasi hidup yang dapat secara radikal menguji hal tersebut sebaik pernikahan.

Menemukan Tuhan dalam Pernikahan

Analogi-Analogi dalam Pernikahan Mengajarkan Kita Kebenaran Tentang Tuhan

[Pernikahan] adalah pembuka rahasia yang tak kenal ampun, sebuah lampu sorot yang menyinari tempat-tempat tergelap dalam sifat manusia.
- Katherine Anne Porter

Ada benang merah yang sangat kuat di dalam Alkitab yang membandingkan hubungan Tuhan dan umat-Nya dengan hubungan dalam lembaga pernikahan.

Tuhan menempatkan pernikahan di antara umat manusia sebagai salah satu dari sekian banyak "penunjuk jalan" untuk mengarahkan kita pada keberadaan-Nya yang kekal.

Salah satu pemikir kristiani dalam sejarah, yaitu Agustinus (354-430 M), berpendapat bahwa ada tiga berkat dari pernikahan, yaitu:  keturunan, iman (kesetiaan), dan sakramen.

Kita tidak memiliki integritas untuk membahas tentang berakhirnya sebuah "hubungan yang rusak" dan menyingsingnya fajar "damai sejahtera", jika pernikahan kita sendiri ditandai dengan perceraian, pertengkaran dan kebencian.

Bagaimana kita bisa mengajarkan anak-anak kita bahwa janji Tuhan akan perdamaian merupakan sebuah kepastian jika mereka melihat realitas bahwa kita sendiri tidak sanggup menepati janji?

Jika kita menikah hanya untuk mengejar kebahagiaan, lalu pada satu titik kebahagiaan tersebut menghilang karena alasan apa pun, maka satu percikan kecil api dapat membakar seluruh hutan pernikahan kita.

Tantangan Terbesar di Dunia

Panggilan Hidup Kudus yang Melampaui Kebahagiaan

Bagaimanapun, menikahlah!  Jika Anda mendapatkan seorang istri yang baik, Anda akan bahagia.  Jika Anda mendapatkan seorang istri yang tidak baik, Anda akan menjadi seorang filsuf.
- Socrates

Seperti setiap hal yang dihasilkan bukan oleh emosi sesaat tetapi oleh perjalanan waktu dan usaha, semua pernikahan, entah bahagia ataupun tidak, jelas jauh lebih menarik dibandingkan kisah cinta yang paling romantis.
- W.H Auden

Mari kita menggunakan berbagai tantangan, sukacita, pergumulan, dan keberhasilan dalam pernikahan untuk lebih membawa kita semakin dekat dengan Tuhan dan bertumbuh dalam karakter seorang murid Kristus.

"Bagaimana jika Tuhan merancang pernikahan lebih untuk menguduskan kita daripada menyenangkan kita?"

Jika tujuan pernikahan hanyalah semata-mata untuk menikmati hasrat bercinta dan membuat kita "bahagia", maka kita harus mencari pasangan yang baru setiap dua atau tiga tahun.

Ketidakpuasan dalam pernikahan terutama disebabkan oleh harapan yang terlalu tinggi.

Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan, Matius 17:14-21 (3)

Ayat 19-21
Penjelasan Yesus kepada murid-murid-Nya.

Murid-murid ingin tahu, ingin mendapati kebenaran mengapa mereka tidak dapat mengusir setan tersebut.  Seorang beriman tidak segan untuk berseru kepada Tuhan (baca Mazmur 145:18; Yesaya 55:6; Yeremia 33:3).

Penyebab kegagalan murid-murid Yesus adalah "tidak beriman, imannya lemah" apistia (Yunani).  Tuhan berfirman bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang beriman (baca Markus 9:23; Lukas 1:37; Yohanes 14:12).  Orang beriman setia berharap pada janji Tuhan, sampai janji tersebut digenapi (Ibrani 6:15; 10:36; Roma 4:17-25).

Ada pergumulan-pergumulan yang harus dihadapi dengan doa puasa (baca Nehemia 1:3-4; Daniel 9:3-4a).

Teladan:  Mau bertanya kalau ada hal yang tidak dipahami atau kurang dimengerti.

Kesalahan:  Tidak yakin bahwa Roh Kudus diam di dalam kita sehingga tidak berani melakukan tindakan iman (baca 1 Yohanes 4:4).

Tindakan praktis:  Meningkatkan kualitas kerohanian dengan rajin membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan dan berdoa sambil puasa.

Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan, Matius 17:14-21 (2)

Ayat 17-18
Yesus menegor murid-murid-Nya dan mengusir setan keluar dari anak yang sakit.

Tuhan Yesus mensejajarkan tidak beriman dengan kesesatan, karena orang benar hidup oleh imannya/percayanya (baca Habakuk 2:4; Roma 1:16-17; 10:17).

Yang menyebabkan anak laki-laki tersebut sakit adalah setan, Tuhan Yesus berkuasa atas setan dan sakit penyakit (baca Matius 8:16-17).

Dosa yang harus ditinggalkan:  Tidak percaya/meragukan kuasa Tuhan.

kesalahan yang harus ditinggalkan:  Membesar-besarkan setan dan sakit penyakit.

Tindakan praktis yang perlu dikerjakan:  Rajin membaca dan merenungkan firman Tuhan agar iman bertumbuh, rajin bersekutu dengan saudara/i seiman untuk bersama-sama bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan, Matius 17:14-21 (1)

Ayat 14-16
Seorang bapak (man, KJV) datang menyembah Yesus mohon belas kasihan untuk putranya (son, KJV).

Hanya Allah (Elohim) yang layak disembah (Why. 19:10; 22:9; Kel. 20:1-5), kenyataan bahwa Yesus menerima penyembahan seorang bapak menegaskan bahwa Yesus adalah Allah (Elohim).  Bandingkan dengan Matius 27:54; 1 Yohanes 5:7; Yudas 1:24-25; Yohanes 14:9,10.

Bapak tersebut menyebut Yesus "Tuhan" atau kurios (Yunani) yang berarti:  yang memiliki, yang berkuasa atas orang atau barang, gelar yang diberikan kepada Allah, sang Mesias (Roma 10:12; 1 Korintus 8:6; Yudas 1:4).

Ketika harapannya kepada murid-murid Yesus mengecewakan, si bapak tersebut masih berharap kepada Tuhan Yesus (bandingkan Habakuk 3:17-19; 2 Tawarikh 14:11-12; Kisah Para Rasul 2:21-22; Roma 10:13).

Teladan:
Si bapak tersebut datang kepada Tuhan Yesus dengan kerendahan hati, menyembah dan memuliakan Dia sebagai Tuhan.  Lebih jauh si bapak mau menggantungkan harapannya kepada Tuhan, percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup dan mau menolongnya.

Penerapan praktis:
  • Beribadah kepada Tuhan dengan takut dan gentar (Ulangan 10:12; 11:13-15; Yosua 24:14; Mazmur 2:11-12; 100:2-5).  Menjauhi hal-hal yang tidak memuliakan nama Tuhan, melakukan hal-hal yang menyenangkan hati-Nya (semua hal itu dapat kita temukan dalam Kitab Suci).
  • Terus berharap kepada Tuhan, tekun berdoa sampai Tuhan tolong (Lukas 18:1).

Jumat, 14 Februari 2014

Komitmen

Buatlah dan kerjakan komitmen yang seharusnya Anda lakukan setiap hari.

"Jika ada sesuatu yang berharga untuk dikerjakan, saya akan berkomitmen untuk melakukannya."
- John C. Maxwell

Memutuskan untuk mempertahankan komitmen setiap hari:
  • Hitunglah biayanya.
  • Berketetapanlah untuk membayar harganya.
  • Berjuanglah untuk selalu mencapai kesempurnaan.
Mendisiplinkan komitmen Anda:
"Setiap hari saya akan memperbarui komitmen saya dan berpikir mengenai keuntungan yang datang darinya."
John C. Maxwell
  •  Lihatlah sebuah komitmen sebagai sebuah perjuangan.
  • Janganlah mengandalkan talenta saja.
  • Berfokuslah pada pilihan, bukan konndisi.
  • Milikilah keteguhan hati untuk menyelesaikan sesuatu.
  • Lakukanlah apa yang benar, bahkan saat Anda merasa tidak menyukainya.

Pemikiran

Berlatihlah dan kembangkan pemikiran yang baik setiap hari.

"Saya akan memikirkan hal-hal yang akan menambahkan nilai untuk diri saya dan orang lain."
- John C. Maxwell

Kita perlu memutuskan untuk melatih dan mengembangkan pemikiran yang baik setiap hari:
  • Pahami bahwa pemikiran yang hebat datang dari pemikiran yang baik.
  • Sadari bahwa ada berbagai macam jenis pemikiran.
  • Maksimalkan kekuatan Anda dan carilah orang untuk mengatasi kelemahan Anda.
Mendisiplinkan pikiran Anda:
"Setiap hari saya akan menyisihkan waktu untuk berpikira dan saya akan berketetapan untuk memikirkan hal-hal yang benar."
- John C. Maxwell
  • Temukan tempat untuk berpikir.
  • Sediakan waktu untuk berpikir setiap hari.
  • Temukanlah proses yang sesuai dengan Anda.
  • Tangkaplah pemikiran-pemikiran Anda.
  • Berusahalah untuk meningkatkan pemikiran Anda setiap hari.

Keluarga


Berkomunikasilah dan perhatikan keluarga Anda tiap hari.

“Kesuksesan berarti, mereka yang terdekat dengan saya
sangat mengasihi dan menghargai saya.”
  – John C. Maxwell


Langkah-langkah yang perlu diambil agar dapat berkomunikasi dengan keluarga dan memperhatikan keluarga setiap hari:

  • Tentukan prioritas-prioritas Anda.

“Sebelum pergi berperang – berdoalah sekali.  
Sebelum pergi ke laut (berlayar) – berdoalah dua kali.  
Sebelum menikah – berdoalah tiga kali”

pepatah Rusia

Maknanya:  
 setiap kali Anda akan terlibat dalam sesuatu yang besar (dan sangat berisiko), 
berikanlah pertimbangan yang serius terlebih dahulu.

  • Tentukan filosofi Anda.

  • Kembangkan strategi pemecahan masalah Anda.


Mendisiplinkan sikap Anda terhadap keluarga:

“Setiap hari saya akan bekerja keras untuk

memperoleh kasih dan rasa hormat dari

mereka yang terdekat dengan saya.”

– John C. Maxwell

  • Dahulukan keluarga dalam kalender Anda.

  • Ciptakan dan pertahankan tradisi keluarga.

  • Temukan cara-cara untuk menghabiskan waktu bersama-sama.

  • Buat pernikahan Anda sehat terlebih dahulu.

  • Ungkapkan penghargaan satu dengan yang lain.

  • Selesaikan konflik sesegera mungkin.