Senin, 14 April 2014

Rasul-rasul dilepaskan dari penjara (Kisah Para Rasul 5:17-25)

Pengamatan:
         Oleh karena iri hati, Imam Besar dan para pengikutnya menangkap dan memasukkan rasul-rasul ke dalam penjara (ay.17-18). Namun Tuhan tidak tinggal diam, Dia mengutus seorang malaikat-Nya untuk melepaskan para rasul serta memerintahkan mereka untuk terus memberitakan seluruh firman hidup di Bait Allah (ay.19-20). Tanpa merasa takut terhadap Imam Besar dan para pengikutnya, rasul-rasul mentaati perintah Tuhan untuk terus mengajar dan memberitakan firman hidup di Bait Allah (ay.21a).
         Pada mulanya Mahkamah Agama dan kepala pengawal Bait Allah tidak tahu-menahu tentang apa yang telah terjadi dengan para rasul yang sebelumnya mereka penjarakan (ay.21b-24). Mereka baru tahu peristiwa lepasnya rasul-rasul dari dalam penjara setelah ada seorang yang memberitahukan perihal para rasul yang sedang mengajar orang banyak di Bait Allah (ay.25).

Pemahaman:
         Iri hati telah membuat Imam Besar dan para pengikutnya gelap mata sehingga melakukan tindakan yang bertentangan dengan firman Tuhan dan asas keadilan - mereka memenjarakan rasul-rasul Tuhan Yesus Kristus yang tidak melakukan kejahatan (Kejadian 18:19; Mikha 6:8).
         Pemberitaan firman hidup harus terus dilaksanakan meskipun Imam Besar dan para pengikutnya berupaya untuk menghalangi. Dan meskipun Imam Besar dan para pengikutnya berupaya sedemikian rupa untuk memberangus pemberitaan Injil dan firman pengajaran Tuhan Yesus yang disampaikan oleh para rasul, namun Tuhan Yesus menyatakan kuasa pertolongan-Nya, sehingga rasul-rasul-Nya dapat terus memberitakan firman hidup di Bait Allah.

Penerapan:
         Apabila saat-saat ini Tuhan sedang mempercayakan otoritas kepada kita, kita harus berhati-hati dan mohon pimpinan-Nya agar dapat menjalankan otoritas tersebut dengan benar. Jika tanpa pertolongan Tuhan, mudah sekali manusia menyalahgunakan otoritas yang Tuhan percayakan. Kita harus senantiasa ingat bahwa setiap manusia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Tuhan (Efesus 6:8-9).
         Kepada kita (orang-orang yang sudah diselamatkan), Tuhan memberikan mandat/amanat agar kita memberitakan firman hidup (2 Timotius 4:2). Meskipun memberitakan firman Tuhan bukan tanpa tantangan dan hambatan, mari kita senantiasa setia untuk melaksanakan panggilan Tuhan. Jangan biarkan ketakutan melumpuhkan iman kita, karena Tuhan berkuasa untuk melindungi kita! (Matius 10:16-33).

Perumpamaan tentang perjamuan kawin (Matius 22:1-14)

Pengamatan:
         Pada bagian firman Tuhan ini, Tuhan Yesus mengumpamakan hal Kerajaan Sorga sebagai seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anak-anaknya (ay.2). Orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin kerajaan tersebut ternyata tidak mau datang (ay.3), mereka tidak mengindahkan undangan sang raja (ay.5), bahkan ada di antara mereka yang menangkap, menyiksa dan membunuh hamba-hamba utusan sang raja (ay.6). Kesimpulannya, para undangan tersebut tidak layak untuk pesta kerajaan itu (ay.8).
    Sang raja murka terhadap para undangan yang telah melecehkannya tersebut, sehingga beliau memerintahkan pasukannya untuk membinasakan dan membakar kota mereka (ay.7).
         Sang raja telah mempersiapkan sebuah pesta besar dengan hidangan makanan yang berlimpah (ay.4), beliau tidak ingin pesta yang telah dipersiapkannya sedemikian rupa tersebut gagal hanya karena para undangan yang tidak mau datang. Oleh sebab itu sang raja memerintahkan hamba-hambanya untuk mengundang orang-orang yang mereka jumpai di persimpangan-persimpangan jalan (ay.9). Sesuai dengan amanat sang raja, hamba-hambanya mengundang semua orang (baik ataupun jahat) yang mereka jumpai di jalan-jalan sehingga ruangan pesta kawin tersebut penuh dengan tamu (ay.10).
         Ketika pesta sedang berlangsung, sang raja mendapati seorang tamu yang tidak berpakaian pesta (ay.11), sang raja pun menegor orang tersebut (ay.12), namun orang itu malah diam saja sehingga hal itu menimbulkan murka raja. Raja pun memerintahkan supaya orang tersebut diikat tangan dan kakinya, serta dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap (ay.13) - Sekalipun undangan pesta kawin kerajaan ditujukan bagi semua orang yang mau datang, namun hanya orang-orang yang memenuhi standar raja (yang berpakaian pesta) yang dipilih untuk ikut menikmati sekacita besar dalam pesta tersebut (ay.14).

Pemahaman:
         Alkitab mencatat bahwa akan ada perjamuan malam, pesta kawin Anak Domba, di mana Yesus (Mempelai Pria Sorga) akan bersanding dengan mempelai wanita-Nya (gereja) (Wahyu 19:6-10).
         Sebagaimana ada banyak undangan dalam perumpamaan yang tidak mau datang, demikian juga halnya ada begitu banyak manusia yang menolak undangan Bapa Sorgawi. Mereka lebih memilih untuk hidup sekehendak hatinya, mereka tidak mau berbalik kepada Allah yang hidup. Pada akhirnya, para pembunuh yang menolak undangan Bapa akan berakhir dalam kebinasaan dan nyala api (Wahyu 20:11-15; 2 Petrus 3:3-12).
         Jika undangan yang terdahulu (Perjanjian Lama) hanya ditujukan untuk satu bangsa saja (Israel), maka undangan yang berikutnya (Perjanjian Baru), ditujukan kepada seluruh umat manusia (Yohanes 3:16; Kisah Para Rasul 28:25-28; Roma 11:11-31).
         Hamba-hamba Tuhan (yaitu seluruh orang beriman yang telah ditebus oleh darah Yesus - Roma 6:22; 1 Petrus 2:16) diutus untuk memberitakan Injil (undangan sorgawi) kepada segala bangsa (Matius 28:16-20), dan kepada segala makhluk (Markus 16:15-16).
         Tamu yang tidak mengenakan pakaian pesta sebagaimana yang pantas untuk menghadiri sebuah pesta perkawinan kerajaan "the royal wedding" akan dikeluarkan dari sukacita pesta kawin kerajaan (Wahyu 3:18). Ada standar kepantasan yang harus diikuti oleh seluruh undangan.

Penerapan:
      Mari berjuang sambil memohon pertolongan Roh Kudus untuk hidup dalam standar Kerajaan Sorga (Efesus 4:17-32; Kolose 3:5-17; Yohanes 14:15-17).
         Sebagai orang-orang yang telah ditebus dengan darah Yesus dan menjadi hamba-hamba Allah, mari penuhi panggilan-Nya untuk memberitakan Injil (undangan pesta kawin sorgawi) (1 Korintus 9:16).

Minggu, 23 Maret 2014

Perumpamaan tentang Penggarap-penggarap Kebun Anggur (Matius 21:33-46)

(1) Setelah sebelumnya menyampaikan perumpamaan tentang dua orang anak, pada bagian ini Tuhan Yesus menceritakan suatu perumpamaan yang lain, kata-Nya:

"Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain." (ay.33)
  • Pemahaman: Kebun anggur tersebut disewakan dalam keadaan siap pakai.
"... ia menyuruh hamba-hamba-Nya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya." (ay.34)
  • Pemahaman: Tuan tanah dan para penggarap yang menyewa kebun anggurnya telah membuat kesepakatan tentang pembagian hasil kebun anggur di antara mereka.
"Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hamba-Nya itu... Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka... Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya." (ay.35-39)
  • Pemahaman: Para penggarap melanggar kesepakatan bagi hasil dengan tuan tanah pemilik kebun anggur yang telah mereka sepakati dan bahkan berniat untuk memiliki kebun anggur tersebut dengan cara yang jahat.
(2) Tuhan Yesus melemparkan pertanyaan kepada orang-orang yang mendengar perumpamaan-Nya. (ay.40)
  • Pemahaman: Tuhan Yesus hendak mengarahkan perhatian para pendengar kepada nas dalam Kitab Suci (baca, ayat 42).
(3) Jawaban para pendengar terhadap pertanyaan Tuhan Yesus. (ay.41)
  • Pemahaman: Para pendengar berpendapat bahwa para penggarap kebun anggur tersebut adalah orang-orang jahat dan layak dibinasakan. Mereka juga setuju bahwa hak pengelolaan atas kebun anggur tersebut harus dicabut untuk kemudian diserahkan kepada orang-orang yang lebih pantas, yaitu: "yang mau menyerahkan hasilnya kepada tuan tanah pada waktunya."
(4) Tuhan Yesus mengarahkan perhatian para pendengar kepada kebenaran Kitab Suci. (ay.42)
  • Pemahaman: Tuhan Yesus selalu mendasarkan pengajaran-Nya pada firman Tuhan dalam Kitab Suci. Tuhan Yesus sangat menghormati otoritas firman Tuhan/Alkitab (Matius 5:17-19).
(5) "Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu." (ay.43)
  • Pemahaman: Tuhan menghendaki buah! Baca: Matius 3:8-10; Lukas 13:7-9; Matius 21:18-19; Yesaya 5:1-7; Mikha 6:8.
Penerapan:
Mari menjadi kehidupan yang berbuah bagi Tuhan! Bagaimana caranya?
  1. Tekun mempelajari, membaca dan mendengar firman Tuhan dan berusaha sungguh-sungguh untuk memahaminya. Baca: Matius 13:23; Lukas 8:15; Ulangan 5:1.
  2. Berusaha sungguh-sungguh untuk mengenal Tuhan dengan benar. Baca: Ulangan 4:29; Mazmur 119:127; Amsal 8:13; Yesaya 55:6-7.

Sabtu, 22 Maret 2014

Tanda-tanda dan Mujizat-mujizat (Kisah Para Rasul 5:12-16)

Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak (ay.12).
  • Tuhan memakai rasul-rasul untuk mengadakan banyak tanda dan mujizat pada kehidupan banyak orang, baca: Kisah Rasul 4:10; 3:6,12,16; 19:11.
Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat (ay.12).
  • Karakteristik orang-orang percaya (gereja mula-mula) adalah setia/tekun bersekutu, baca: Kisah Rasul 2:42; Ibrani 10:25.
Serambi Salomo: Tempat terbuka di Bait Suci (Yohanes 10:23). Sebuah serambi yang dibangun oleh Salomo di bagian selatan halaman luar Bait Suci.

Namun mereka sangat dihormati orang banyak (ay.13b).
  • Kesaksian hidup yang baik: rukun (Kis.4:32); setia beribadah (Kis.2:42); saling berbagi/murah hati (Kis.4:34), dll. Disertai oleh manifestasi kuasa Tuhan yang nyata dalam hidup dan persekutuan orang-orang percaya (Kis.4:33; 2:43), membuat mereka dihormati orang banyak.
Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan... Juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun... (ay.14-16).
  • Iman kepada Juruselamat yang diwujudnyatakan dalam tindakan hidup sehari-hari dan karya nyata kuasa Tuhan dalam hidup dan persekutuan mereka adalah kunci sukses penuaian jiwa besar-besaran yang terjadi pada zaman gereja mula-mula, baca: Matius 4:19.
Penerapan:
Mari kita mewujudkan iman kita kepada Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus dalam tindakan nyata. Beberapa contoh tindakan praktis yang mencerminkan iman kepada Tuhan Yesus Kristus adalah:
  • Mencintai dan mentaati firman Tuhan: rajin membaca Alkitab dan taat melakukannya.
  • Setia bersekutu dengan saudara/i seiman: beribadah dalam kekudusan, dan saling melayani dalam kebenaran Tuhan.
  • Memberi diri untuk melayani Tuhan: melakukan tindakan nyata yang bermanfaat bagi kemuliaan nama Tuhan sesuai dengan keahlian/ketrampilan/kemampuan yang ada pada diri kita, baca: Roma 6:13.

Senin, 17 Maret 2014

Air: Apa yang terjadi saat Anda tidak minum air

Air memainkan peranan sangat penting dalam mengatur suhu, membawa nutrien dan oksigen ke sel-sel, membuang sampah, memberikan bantalan pada persendian, serta melindungi organ-organ dan jaringan-jaringan tubuh.

Berikut ini adalah beberapa tanda utama yang menunjukkan bahwa Anda sedang menderita dehidrasi atau kekurangan air:

Rasa sakit persendian dan arthritis
Jika tulang rawan kurang cairan, persendian akhirnya akan berderit, retak, dan lepas, seperti sebuah pintu pada sebuah engsel yang berkarat. Gesekan yang meningkat menyebabkan persendian rusak lebih cepat, dan akhirnya menuntun pada arthritis.

Tekanan darah tinggi
Saat tubuh kekurangan cairan, tubuh mungkin membatasi aliran darah ke daerah-daerah yang tidak vital dan sebaliknya memusatkannya pada organ-organ vital (otak, jantung, paru-paru, hati, ginjal). Akibatnya pembuluh-pembuluh darah mulai menyempit dan mengakibatkan tekanan darah Anda naik.

Masalah-masalah pencernaan
Air adalah pahlawan saluran lambung dan usus. Air adalah dasar dari setiap cairan yang diperlukan tubuh Anda untuk pencernaan, termasuk ludah, cairan empedu, asam lambung, cairan pankreas, dan bahkan lendir yang melapisi saluran lambung-usus kita. Tanpa air yang cukup, seluruh sistem pencernaan itu ada dalam keadaan darurat, dan Anda berpotensi mengalami serangan sakit maag, susah buang air besar, pendarahan dan bahkan bisul lambung.

Asma
Para penderita asma biasanya memiliki kadar histamin yang tinggi. Histamin adalah neurotransmitter yang menyebabkan otot-otot dalam saluran tenggorokan menyempit, yang membatasi aliran udara. Saluran tenggorokan anda membutuhkan pengairan yang cukup untuk mencegah penyempitan. Air akan lebih memperbaiki gejala-gejala penderita asma dibandingkan inhaler atau pil obat-obatan.

POIN UNTUK DIRENUNGKAN:
Dehidrasi atau kekurangan cairan menghambat daerah-daerah tubuh untuk menjaga otak, jantung, paru-paru, hati, dan ginjal terairi dengan baik. Banyak gejala penyakit yang merupakan tanda pertama dari tubuh yang membutuhkan air yang cukup. Beberapa gejala dari masukan air yang kurang cukup di antaranya sakit maag, sakit kepala, sakit punggung, sakit persendian, kulit kering, susah buang air besar dan hilang ingatan.

LANGKAH TINDAKAN:
Jika Anda sedang menderita keadaan-keadaan kesehatan yang terdaftar di atas, identifikasilah salah satunya, dengan perlahan-lahan tingkatkanlah jumlah air yang Anda minum setiap hari.

Minggu, 16 Maret 2014

Amazing Grace (John Newton, 1725-1807)

John Newton lahir di Inggris pada tahun 1725, pada waktu masih kecil John diajari tentang ayat-ayat Alkitab oleh ibunya. Sayang pada saat usianya baru 7 tahun, sang ibu meninggal dunia. Pada usia 11 tahun John ikut kapal dagang ayahnya yang berdagang barang-barang secara wajar. Beberapa tahun kemudian John berpindah-pindah kapal hingga akhirnya bekerja di kapal pengangkut budak. Pada saat hidup terpisah dari sang ayah itulah John mulai mengumpat, memaki-maki, mengutuk dan bahkan menyumpahi Allah. Lebih jauh lagi John Newton bersikap kurang ajar dengan cara menjadikan Injil sebagai bahan tertawaan. Dia juga pernah mempengaruhi teman-temannya agar melakukan pesta minuman keras sampai mabuk.

Pada suatu hari di tahun 1748 John Newton mengalami kejadian yang sangat menakutkan. Kapal 'Greyhound' tempat dia bekerja mengalami hantaman badai laut yang sangat ganas. Seluruh awak kapal mengupayakan supaya kapal tidak tenggelam di Laut Atlantik yang sedang marah. Dalam keadaan panik dan kalut, serta kepayahan, John Newton berseru, "Tuhan, kasihanilah kami!" Tiba-tiba John Newton sadar bahwa dia tidak pernah berdoa sejak masa kanak-kanaknya. Diam-diam John Newton mulai memikirkan masa lalunya, kemudian dia mengingat sebuah ayat Alkitab yang pernah diajarkan oleh ibunya, "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Sorga! Dia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya" (Lukas 11:13). Lalu John Newton berdoa, "Ya Allah, jika Engkau benar, Engkau pasti menepati janji-Mu. Sucikanlah hatiku yang kotor ini."

Setelah 4 minggu, kapal 'Greyhound' dengan susah payah memasuki pelabuhan Irlandia. John Newton pergi ke gereja dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. John Newton juga membaca buku 'Imitation of Christ' karya Thomas A. Kempis yang dipakai Roh Kudus untuk menanamkan benih pertobatan dalam dirinya. Tidak hanya berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang penjual budak, John Newton bahkan merasa terpanggil untuk menjadi seorang pendeta, dia mulai mempelajari Alkitab secara mendalam. John Newton juga belajar bahasa Ibrani, Yunani dan Latin. Pada saat berumur 39 tahun, John Newton ditahbiskan sebagai pendeta dan melayani di Olney, sebuah kota di dekat Cambridge, Inggris. Untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Allah yang telah menyelamatkan hidupnya dari kebusukan, John Newton menulis syair lagu 'Amazing Grace'.

Menegosiasikan Perubahan dengan Pasangan

Beberapa Gagasan Yang Layak Diingat

Alasan paling umum orang-orang tidak mendapatkan perubahan yang mereka inginkan dalam diri pasangan mereka adalah karena mereka memulai pada tempat yang salah.

Kebanyakan dari kita telah hidup dengan filosofi, "Jika pasangan saya mau berubah, maka saya mau berubah." Jika kita jujur, kita akan mengakui bahwa pendekatan ini tidak berhasil.

Mengakui hal-hal yang telah kita lakukan dengan salah membebaskan kita dari perbudakan kegagalan-kegagalan di masa lalu dan membukakan kita kepada kemungkinan perilaku yang berubah di masa depan.

Pengakuan akan perbuatan yang salah perlu diperluas daripada sekadar mengakui kegagalan-kegagalan Anda kepada Allah. Anda juga harus mengaku kepada orang yang Anda telah melakukan perbuatan salah padanya. Dalam pernikahan, itu adalah pasangan Anda.

Kita tidak bisa menghapus kegagalan-kegagalan kita di masa lalu, tapi kita bisa setuju bahwa apa yang kita lakukan, atau gagal kita lakukan, adalah salah, dan kita bisa dengan tulus meminta pengampunan. Dengan melakukan itu, kita sedang memulai perubahan pada tempat yang benar.

Salah satu bahasa kasih yang mendasar adalah mengucapkan kata-kata yang menguatkan pasangan kita. Kata-kata penguatan memberi kehidupan, sementara kata-kata tuduhan membawa kematian.

Hadiah adalah bukti fisik yang dapat dilihat bahwa seseorang memikirkan kita. Orang dewasa manapun bisa belajar untuk memberikan hadiah.

Bagi beberapa orang, "Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata." Melakukan sesuatu yang Anda tahu akan disukai pasangan Anda adalah suatu ekspresi kasih.

Waktu berkualitas lebih dari sekadar berada di ruangan yang sama atau rumah yang sama dengan pasangan Anda. Memberikan perhatian yang tidak terbagi kepada pasangan Anda termasuk salah satu di dalamnya.

Semua permintaan untuk perubahan harus spesifik, dapat dimengerti, dan dapat dicapai.

Beritahu saya tiga hal yang Anda sukai tentang saya, lalu beritahu saya satu hal yang Anda ingin saya berubah. Pujian membuat permintaan untuk perubahan menjadi lebih mudah.

Saya percaya kita seharusnya mengubah segala sesuatu yang bisa kita ubah untuk menyenangkan satu sama lain. Saat kita berubah, kita membuat kehidupan lebih mudah bagi bagi satu sama lain dan kita berjalan bersama dalam keharmonisan rumah tangga.

- Gary Chapman -

Perumpamaan tentang dua orang anak (Matius 21:28-32)

Pengamatan: Menemukan fakta-fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab.

Menyambung pembicaraan yang telah terjadi sebelumnya dengan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi (ay.23), Tuhan Yesus memberi kesempatan kepada mereka untuk menyatakan pendapat. Beliau berkata, "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini?" (ay.28).

"Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi." (ay.28-29).

"Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga."  (ay.30).

"Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." (ay.31a).

Setelah mendengar jawab dari imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, Tuhan Yesus menyatakan kebenaran yang tentu sangat mengagetkan mereka:

"Kata Yesus kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.'" (ay.31b).

Melengkapi pernyataan-Nya sebelumnya, Tuhan Yesus memberikan penjelasan mengapa para pemungut cukai dan perempuan sundal akan mendahului imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi masuk ke dalam Kerajaan Allah:

"Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." (ay.32).

Pemahaman: Memahami kebenaran berdasarkan fakta-fakta dan informasi yang diperoleh dari Alkitab.

Tuhan Yesus menganalogikan (menggambarkan) imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dengan figur anak sulung. Anak sulung berkata "Baik, bapa" yang merupakan ungkapan "ya" atas instruksi dari bapanya, namun perbuatannya tidak sesuai dengan perkataannya. Baca: Matius 23:2-3. Peringatan: Yehezkiel 18:24.

Tuhan Yesus menganalogikan pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal dengan figur anak kedua. Pada awalnya, anak kedua itu memberontak (tidak taat) terhadap instruksi bapanya, namun kemudian ia menyesal (Inggris: repented (KJV), Yunani: metamellomai, artinya: bertobat atas dirinya sendiri/menyesali perbuatannya, memperhatikan seseorang sesudahnya). Baca: 2 Tawarikh 7:14; Kisah Para Rasul 26:17-18; Yehezkiel 18:21-23.

Penerapan: Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman-pemahaman yang telah diperoleh.

Mari menghormati Tuhan dengan cara mentaati firman-Nya!
Baca: Ibrani 3:15-19; Efesus 5:1; Yohanes 14:21.

Ananias dan Safira (Kisah Para Rasul 5:1-11)

Pengamatan: Menemukan fakta-fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab

Pada masa itu orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus hidup dengan rukun, mereka saling mengasihi dan saling berbagi. Ada di antara mereka seorang bernama Ananias, Ananias memiliki isteri bernama Safira. Ananias menjual aset tanah yang dia miliki dan bermaksud untuk mempersembahkan uang hasil penjualan tanah tersebut untuk pekerjaan Tuhan. Setelah tanah yang dia jual laku, dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil pernjualan itu (ay.2).

Rasul Petrus yang penuh dengan Roh Kudus mengetahui ketidakjujuran yang telah dilakukan oleh Ananias dan menegornya dengan keras, "Ananias, mengapa hatimu dikuasai iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus...?" (ay.3). Lebih jauh rasul Petrus berkata, "Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." (ay.4). Setelah menerima tegoran yang keras tersebut, Ananias jatuh rebah dan nyawanya putus (ay.5). Beberapa orang muda mengapani dan mengubur jasad Ananias di luar.

Kira-kira tiga jam kemudian Safira datang kepada rasul Petrus, tempat yang sama di mana sebelumnya suaminya datang. Pada waktu itu safira belum mengetahui peristiwa tragis yang telah menimpa suaminya. Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian." (ay.8). Mendengar jawaban Safira, rasul Petrus menegornya dengan keras, "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?" (ay.9). Lalu rubuhlah perempuan itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya (ay.10).

Pemahaman: Memahami kebenaran berdasarkan fakta-fakta dan informasi yang diperoleh dari Alkitab.

Berikut ini adalah beberapa pemahaman yang dapat kita peroleh dari kisah firman Tuhan tentang Ananias dan Safira, yaitu:

Ananias dan Safira sepakat untuk mencobai Roh Tuhan (ay.2,9). Kenyataannya ada orang yang beribadah, kepada Tuhan tetapi bukan dengan iman yang benar. Mereka datang beribadah ke rumah ibadah dengan niat untuk mencobai Tuhan dan menguji firman-Nya. Baca: Yesaya 29:13; Maleakhi 3:13-15; Ibrani 3:12.

Iblis bisa menguasai (Yunani: pleroo artinya: memenuhi, to make full, fill up) hati manusia (ay.3). Itu sebabnya firman Tuhan memperingatkan bahwa hati harus dijaga. Baca: Amsal 4:23; Markus 7:21; Ibrani 10:22.

Dengan berdusta terhadap hamba Tuhan (yaitu, rasul Petrus) tentang hasil penjualan tanah mereka, Ananias dan Safira dikatakan telah mendustai Roh Kudus (ay.3), mendustai Allah (ay.4), mencobai Roh Tuhan (ay.9).

Penerapan: Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman-pemahaman yang telah diperoleh.

Setelah memperhatikan dengan seksama kisah Ananias dan Safira, setidaknya ada tiga hal yang bisa kita praktekkan dalam hidup kita sehari-hari, yaitu:

Pertama: Pasangan suami dan istri boleh bersepakat (bahkan baik untuk bersepakat), tapi jangan salah dalam membuat kesepakatan. Jika suami istri ingin bersepakat, bersepakatlah dalam kebenaran (Matius 18:19-20).

Kedua: Jangan memberi kesempatan kepada iblis untuk memasuki hati kita (baca: Efesus 4:27; Lukas 4:13; 1 Petrus 5:8). Sebaliknya, kita harus melawan iblis dengan iman yang teguh (1 Petrus 5:9).

Ketiga: Jangan berdusta, apalagi mendustai hamba Tuhan (baca: Imamat 19:11-12; Yakobus 3:14; Matius 5:37; Yohanes 8:44).

Senin, 10 Maret 2014

Profil "Beth Shalom Ministry International"



BETH SHALOM MINISTRY INTERNATIONAL
Melayani Generasi Melalui Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia

Beth Shalom Ministry International adalah bagian dari Yayasan Beth Shalom, tujuan dari Beth Shalom Ministry International adalah untuk menjadi saluran berkat, anugerah dan damai sejahtera Tuhan Yesus bagi seluruh umat manusia.

“Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.”
– Kisah Para Rasul 10:34-36

Dengan sukacita kami menyambut setiap orang yang percaya pada keTuhanan Yesus Kristus dan yang sungguh-sungguh rindu untuk berkarya nyata bagi kemuliaan Tuhan bergabung dengan Beth Shalom Ministry International.

“Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.”
– Yohanes 9:4

“Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”
– Wahyu 14:13

Untuk mencapai tujuan mulia menjadi saluran berkat, anugerah dan damai sejahtera Tuhan Yesus bagi seluruh umat manusia, Beth Shalom Ministry International melaksanakan berbagai kegiatan pelayanan sebagai berikut:

1.      Seminar dan Pelatihan
Beth Shalom Ministry International melaksanakan berbagai kegiatan seminar, pembinaan dan pelatihan dengan tema-tema tentang pengembangan diri, kehidupan pernikahan dan keluarga.
 
2.      Konseling
Beth Shalom Ministry International menyediakan pelayanan konseling dan pendampingan untuk pengembangan pribadi, kehidupan pernikahan dan keluarga.
    
3.      Pembangunan Sekolah dan Rumah Sakit
Untuk program jangka panjang Beth Shalom Ministry International akan mendirikan instansi pelayanan pendidikan (sekolah) dan pelayanan kesehatan (rumah sakit) yang memberikan pelayanan berkualitas tinggi dengan biaya ringan sehingga dapat menolong berbagai elemen masyarakat.

Potret pelayanan Beth Shalom Ministry International
Gambar 1. Seminar Pengembangan Diri
Gambar 2. Pelatihan Pemberitaan Kabar Baik











Gambar 3. Kegiatan Outdoor
Gambar 4. Retreat Pasutri

Gambar 5. Berbagi Kasih dengan Anak-anak dari Panti Asuhan

Info: 
bs_ministry@yahoo.com
like us at facebook:
beth shalom

Minggu, 09 Maret 2014

Pertanyaan Mengenai Kuasa Yesus (Matius 21:23-27)

Pengamatan: "Menemukan fakta-fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab"

Tuhan Yesus masuk ke Bait Allah dan mengajar. Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi (yang juga ada di Bait Allah) datang kepada-Nya, mereka bertanya tentang kuasa yang ada pada Tuhan Yesus dan siapa yang memberikan kuasa tersebut kepada-Nya (ay.23).

Tuhan Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan mengajukan pertanyaan mengenai asal baptisan Yohanes (ay.24,25a).

Pertanyaan Tuhan Yesus menimbulkan dilema di antara imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi (ay.25b,26). Menjawab jujur sesuai fakta dan data bahwa baptisan Yohanes berasal dari sorga tentu akan mengungkap kemunafikan mereka. Sedangkan menyangkal kebenaran dengan mengatakan bahwa baptisan Yohanes berasal dari manusia akan membahayakan keselamatan mereka (Lukas 20:6). Pada akhirnya imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berusaha menghindari masalah dengan berkata dusta (bilang tidak tahu, padahal tahu - Markus 11:32; Lukas 7:29-30).

Tuhan Yesus memutuskan untuk tidak mengatakan kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dengan kuasa mana Dia bekerja (ay.27).

catatan:
Dilema (KBBI): situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan/tidak menguntungkan; situasi yang sulit dan membingungkan.

Pemahaman: "Memahami kebenaran berdasarkan fakta-fakta dan informasi yang diperoleh dari Alkitab"

Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tidak menghiraukan pengajaran Tuhan Yesus, mereka lebih peduli dengan agenda mereka sendiri (ay.23). Mereka pada dasarnya tidak mengasihi Tuhan Yesus (Yohanes 14:23,24); dan bahkan ingin membunuh-Nya (Yohanes 8:40). Itu sebabnya mereka tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus, mereka justru memilih untuk mempermasalahkan kuasa Tuhan dan siapa yang memberikan kuasa tersebut kepada-Nya (ay.23). Dampaknya, imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tersebut memang mengetahui tentang kuasa Tuhan Yesus, kesembuhan dan mujizat yang Dia kerjakan, namun tidak satupun dari mereka yang mengalaminya.

Tuhan Yesus tidak menuruti keinginan mereka (tidak menjawab pertanyaan mereka) merupakan bukti bahwa Tuhan berdaulat dan manusia tidak dapat memanipulasi Tuhan (ay.24-27; Yohanes 2:24,25).

catatan:
Manipulasi (KBBI): upaya kelompok atau perseorangan untuk memengaruhi perilaku, sikap dan pendapat orang lain tanpa orang itu menyadarinya (memanipulasi = mencurangi).

Penerapan: "Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman-pemahaman yang telah diperoleh"
  1. Mari kita menjadikan firman Tuhan sebagai prioritas utama hidup kita, karena firman Tuhan adalah Tuhan itu sendiri (Yohanes 1:1). Mengasihi Tuhan Yesus berarti menuruti firman-Nya (Yohanes 14:23a).
  2. Mari sungguh-sungguh berusaha mencari perkenanan Tuhan, karena Tuhan hanya menyatakan kebenaran-Nya pada orang-orang yang beroleh perkenanan-Nya (Matius 11:25; Mazmur 25:14). Caranya adalah dengan beriman kepada Tuhan dan hidup dalam anugerah-Nya (Roma 9:15-33).
  3. Jangan pernah mencoba untuk memanipulasi Tuhan, sebaliknya mari kita hidup takut akan Tuhan (Amsal 13:13). Takut akan Tuhan = TAAT firman dan ketetapan Tuhan (Kejadian 7:5; Imamat 22:31).

Cara Hidup Jemaat (Kisah Para Rasul 4:32-37)

Pengamatan: "Menemukan fakta-fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab"

Orang-orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus hidup dalam kesatuan (sehati dan sejiwa), tidak ada yang egois (ay.32), saling berbagi, tidak rakus (sesuai keperluan) (ay.34-37).

Kesaksian rasul-rasul tentang kebangkitan Tuhan Yesus disertai dengan kuasa yang besar (ay.33a).

Semua orang percaya hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah (great grace was upon them all) (ay.33b).

Pemahaman: "Memahami kebenaran berdasarkan fakta-fakta dan informasi yang diperoleh dari Alkitab"

Tuhan Yesus adalah Raja Damai, sehingga orang yang percaya kepada Tuhan Yesus mempunyai ciri khas sebagaimana yang dicantumkan dalam ayat 32,34-37 yaitu:
  1. Cinta damai, rukun, bersatu (sehati dan sejiwa) - baca: ay.32a; Kolose 3:14; Efesus 4:3.
  2. Suka berbagi (tidak egois) - baca: ay.32b; 1 Korintus 7:29-32a; Efesus 4:2; 2 Korintus 8:12-15.
  3. Hidup dalam kasih karunia - baca: ay.33b; Kisah Para Rasul 13:43b; Roma 5:17.
  4. Tidak rakus (menerima dan mengelola berkat sesuai dengan keperluan) - baca: ay.35b; Matius 6:11; Lukas 3:14; Filipi 4:11; 1 Timotius 6:6-10; Ibrani 13:5.
Tuhan Yesus meneguhkan kesaksian rasul-rasul-Nya dengan kuasa yang besar (ay.33a; Matius 28:20; Kisah Para Rasul 4:30).

Penerapan: "Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman-pemahaman yang telah diperoleh"

Sebagai umat yang berTuhankan Tuhan Yesus Kristus berbagai karakteristik berikut ini harus nyata dalam hidup kita:
  1. Hidup rukun, bersatu (sehati dan sejiwa) dengan saudara/i seiman.
  2. Tidak egois, mau saling berbagi, mau mendahulukan kepentingan orang lain (Filipi 2:3).
  3. Tidak rakus (bijaksana dalam mengelola berkat Tuhan).
  4. Hidup dalam kasih karunia (tidak legalis/terpaku pada tuntutan hukum Taurat).
Dalam melaksanakan pemberitaan kabar baik dan menyaksikan Injil keselamatan Tuhan Yesus Kristus kita harus mohon pimpinan dan penyertaan Tuhan.

Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil 
(Filipi 1:27)

Sabtu, 01 Maret 2014

Yesus Mengutuk Pohon Ara (Matius 21:18-22)

Pengamatan: Mengamati kebenaran dengan menemukan fakta-fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab

Pada pagi hari (Yunani: proia = early, at day break) Yesus berjalan kembali ke kota Yerusalem, dalam perjalanan Beliau merasa lapar (ay.18). Tuhan Yesus melihat pohon ara dan menghampirinya, tetapi hanya mendapati daun-daun (yang bukan untuk dimakan-penulis) (ay.19a). Tuhan Yesus berkata kepada pohon ara itu bahwa ia tidak akan berbuah lagi selama-lamanya, dan seketika itu juga pohon ara tersebut kering. 

Murid-murid Tuhan Yesus heran karena melihat pohon ara yang tidak berbuah tersebut tiba-tiba menjadi kering (Yunani: xeraino = dry up, wither) (ay.20). Tuhan Yesus menjelaskan kebenaran tentang kuasa perkataan yang diucapkan dengan percaya dan tidak bimbang (ay.21). Tuhan Yesus juga mengajarkan tentang dahsyatnya kuasa doa yang dipanjatkan dengan penuh kepercayaan (Yunani: pisteuo = to think to be true, to entrust a thing to one) (ay.22).

Pemahaman: Memahami kebenaran berdasarkan fakta-fakta yang telah diperoleh dari dalam Alkitab
  • Tuhan Yesus adalah pribadi yang rajin, pagi-pagi hari Beliau sudah beraktivitas (ay.18; band. Mrk.1:35).
  • Tentang tidak adanya buah pada pohon ara yang dikutuk: "Sebelum musim buah yang sebenarnya, pohon ara akan bertunas dan mengeluarkan daun yang banyak serta buah awal yang hanya sebesar buah almond, orang-orang Arab Palestina menyebut buah ara tersebut taqsh. Taqsh tersebut akan rontok sebelum musim buah yang sesungguhnya. Namun taqsh tersebut biasanya dimakan oleh para petani dan mereka yang lapar. Jika taqsh tidak muncul, dapat dipastikan bahwa pohon ara tersebut tidak akan berbuah pada musimnya nanti. Taqsh inilah yang dicari oleh Tuhan Yesus (baca: Mrk.11:13)."
  • Setiap pohon buah-buahan tentu diharapkan dapat menghasilkan buah pada musimnya, namun jika ternyata pohon tersebut tidak berbuah, lalu apa manfaatnya? (baca: Mat.3:10). Tuhan Yesus berharap orang-orang Yahudi yang sudah Dia layani selama kurang lebih 3 tahun dapat menghasilkan buah, namun kenyataannya mereka bahkan belum juga menunjukkan tanda-tanda pertobatan (Luk.13:6-7; band. Yer.8:13; 24:1-10).
  • Perkataan orang beriman besar kuasanya, dan iman yang sejati adalah iman yang dimanifestasikan/diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat disaksikan dan dirasakan kuasanya (ay.19-22; Mat.8:13; 9:29; 15:28).
Penerapan: Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman-pemahaman yang telah diperoleh
  1. Mari kita hidup rajin sesuai teladan Tuhan Yesus, Tuhan tidak suka orang malas (baca: Mat.25:26-30; Ams.18:9).
  2. Tuhan sudah sangat baik kepada kita, oleh karena itu mari kita menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan, yaitu:
    • Buah pertobatan (Mat.3:8);
    • Buah pelayanan/perbuatan (1Kor.3:12-15);
    • Buah Roh Kudus (Gal.5:22-3).
  3. Mari kita mohon iman yang sejati kepada Tuhan Yesus dan berhenti saling menghakimi atau merasa diri benar (Gal.6:3-5).
Beriman itu baik, tapi merasa paling beriman itu tidak baik!
Hidup benar itu baik, tapi merasa paling benar itu tidak baik!
Hidup suci itu baik, tapi merasa paling suci itu tidak baik!