Pada bagian firman Tuhan ini, Tuhan Yesus mengumpamakan hal Kerajaan Sorga sebagai seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anak-anaknya (ay.2). Orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin kerajaan tersebut ternyata tidak mau datang (ay.3), mereka tidak mengindahkan undangan sang raja (ay.5), bahkan ada di antara mereka yang menangkap, menyiksa dan membunuh hamba-hamba utusan sang raja (ay.6). Kesimpulannya, para undangan tersebut tidak layak untuk pesta kerajaan itu (ay.8).
Sang raja murka terhadap para undangan yang telah melecehkannya tersebut, sehingga beliau memerintahkan pasukannya untuk membinasakan dan membakar kota mereka (ay.7).
Sang raja telah mempersiapkan sebuah pesta besar dengan hidangan makanan yang berlimpah (ay.4), beliau tidak ingin pesta yang telah dipersiapkannya sedemikian rupa tersebut gagal hanya karena para undangan yang tidak mau datang. Oleh sebab itu sang raja memerintahkan hamba-hambanya untuk mengundang orang-orang yang mereka jumpai di persimpangan-persimpangan jalan (ay.9). Sesuai dengan amanat sang raja, hamba-hambanya mengundang semua orang (baik ataupun jahat) yang mereka jumpai di jalan-jalan sehingga ruangan pesta kawin tersebut penuh dengan tamu (ay.10).
Ketika pesta sedang berlangsung, sang raja mendapati seorang tamu yang tidak berpakaian pesta (ay.11), sang raja pun menegor orang tersebut (ay.12), namun orang itu malah diam saja sehingga hal itu menimbulkan murka raja. Raja pun memerintahkan supaya orang tersebut diikat tangan dan kakinya, serta dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap (ay.13) - Sekalipun undangan pesta kawin kerajaan ditujukan bagi semua orang yang mau datang, namun hanya orang-orang yang memenuhi standar raja (yang berpakaian pesta) yang dipilih untuk ikut menikmati sekacita besar dalam pesta tersebut (ay.14).
Pemahaman:
Alkitab mencatat bahwa akan ada perjamuan malam, pesta kawin Anak Domba, di mana Yesus (Mempelai Pria Sorga) akan bersanding dengan mempelai wanita-Nya (gereja) (Wahyu 19:6-10).
Sebagaimana ada banyak undangan dalam perumpamaan yang tidak mau datang, demikian juga halnya ada begitu banyak manusia yang menolak undangan Bapa Sorgawi. Mereka lebih memilih untuk hidup sekehendak hatinya, mereka tidak mau berbalik kepada Allah yang hidup. Pada akhirnya, para pembunuh yang menolak undangan Bapa akan berakhir dalam kebinasaan dan nyala api (Wahyu 20:11-15; 2 Petrus 3:3-12).
Jika undangan yang terdahulu (Perjanjian Lama) hanya ditujukan untuk satu bangsa saja (Israel), maka undangan yang berikutnya (Perjanjian Baru), ditujukan kepada seluruh umat manusia (Yohanes 3:16; Kisah Para Rasul 28:25-28; Roma 11:11-31).
Hamba-hamba Tuhan (yaitu seluruh orang beriman yang telah ditebus oleh darah Yesus - Roma 6:22; 1 Petrus 2:16) diutus untuk memberitakan Injil (undangan sorgawi) kepada segala bangsa (Matius 28:16-20), dan kepada segala makhluk (Markus 16:15-16).
Tamu yang tidak mengenakan pakaian pesta sebagaimana yang pantas untuk menghadiri sebuah pesta perkawinan kerajaan "the royal wedding" akan dikeluarkan dari sukacita pesta kawin kerajaan (Wahyu 3:18). Ada standar kepantasan yang harus diikuti oleh seluruh undangan.
Penerapan:
Mari berjuang sambil memohon pertolongan Roh Kudus untuk hidup dalam standar Kerajaan Sorga (Efesus 4:17-32; Kolose 3:5-17; Yohanes 14:15-17).
Sebagai orang-orang yang telah ditebus dengan darah Yesus dan menjadi hamba-hamba Allah, mari penuhi panggilan-Nya untuk memberitakan Injil (undangan pesta kawin sorgawi) (1 Korintus 9:16).
Jadikan Yesus Kristus menjadi Prioritas utama didlm hidup ..........terima kasih atas tulisannya Pak Ronny, salam Soli Deo Gloria
BalasHapusPlease jawab pesan moral dari perumpamaan tentang perjamuan kawin
BalasHapus