Minggu, 09 Maret 2014

Pertanyaan Mengenai Kuasa Yesus (Matius 21:23-27)

Pengamatan: "Menemukan fakta-fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab"

Tuhan Yesus masuk ke Bait Allah dan mengajar. Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi (yang juga ada di Bait Allah) datang kepada-Nya, mereka bertanya tentang kuasa yang ada pada Tuhan Yesus dan siapa yang memberikan kuasa tersebut kepada-Nya (ay.23).

Tuhan Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan mengajukan pertanyaan mengenai asal baptisan Yohanes (ay.24,25a).

Pertanyaan Tuhan Yesus menimbulkan dilema di antara imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi (ay.25b,26). Menjawab jujur sesuai fakta dan data bahwa baptisan Yohanes berasal dari sorga tentu akan mengungkap kemunafikan mereka. Sedangkan menyangkal kebenaran dengan mengatakan bahwa baptisan Yohanes berasal dari manusia akan membahayakan keselamatan mereka (Lukas 20:6). Pada akhirnya imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berusaha menghindari masalah dengan berkata dusta (bilang tidak tahu, padahal tahu - Markus 11:32; Lukas 7:29-30).

Tuhan Yesus memutuskan untuk tidak mengatakan kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dengan kuasa mana Dia bekerja (ay.27).

catatan:
Dilema (KBBI): situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan/tidak menguntungkan; situasi yang sulit dan membingungkan.

Pemahaman: "Memahami kebenaran berdasarkan fakta-fakta dan informasi yang diperoleh dari Alkitab"

Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tidak menghiraukan pengajaran Tuhan Yesus, mereka lebih peduli dengan agenda mereka sendiri (ay.23). Mereka pada dasarnya tidak mengasihi Tuhan Yesus (Yohanes 14:23,24); dan bahkan ingin membunuh-Nya (Yohanes 8:40). Itu sebabnya mereka tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus, mereka justru memilih untuk mempermasalahkan kuasa Tuhan dan siapa yang memberikan kuasa tersebut kepada-Nya (ay.23). Dampaknya, imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tersebut memang mengetahui tentang kuasa Tuhan Yesus, kesembuhan dan mujizat yang Dia kerjakan, namun tidak satupun dari mereka yang mengalaminya.

Tuhan Yesus tidak menuruti keinginan mereka (tidak menjawab pertanyaan mereka) merupakan bukti bahwa Tuhan berdaulat dan manusia tidak dapat memanipulasi Tuhan (ay.24-27; Yohanes 2:24,25).

catatan:
Manipulasi (KBBI): upaya kelompok atau perseorangan untuk memengaruhi perilaku, sikap dan pendapat orang lain tanpa orang itu menyadarinya (memanipulasi = mencurangi).

Penerapan: "Menerapkan kebenaran dalam praktek hidup sehari-hari berdasarkan pemahaman-pemahaman yang telah diperoleh"
  1. Mari kita menjadikan firman Tuhan sebagai prioritas utama hidup kita, karena firman Tuhan adalah Tuhan itu sendiri (Yohanes 1:1). Mengasihi Tuhan Yesus berarti menuruti firman-Nya (Yohanes 14:23a).
  2. Mari sungguh-sungguh berusaha mencari perkenanan Tuhan, karena Tuhan hanya menyatakan kebenaran-Nya pada orang-orang yang beroleh perkenanan-Nya (Matius 11:25; Mazmur 25:14). Caranya adalah dengan beriman kepada Tuhan dan hidup dalam anugerah-Nya (Roma 9:15-33).
  3. Jangan pernah mencoba untuk memanipulasi Tuhan, sebaliknya mari kita hidup takut akan Tuhan (Amsal 13:13). Takut akan Tuhan = TAAT firman dan ketetapan Tuhan (Kejadian 7:5; Imamat 22:31).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar