John Newton lahir di Inggris pada tahun 1725, pada waktu masih kecil John diajari tentang ayat-ayat Alkitab oleh ibunya. Sayang pada saat usianya baru 7 tahun, sang ibu meninggal dunia. Pada usia 11 tahun John ikut kapal dagang ayahnya yang berdagang barang-barang secara wajar. Beberapa tahun kemudian John berpindah-pindah kapal hingga akhirnya bekerja di kapal pengangkut budak. Pada saat hidup terpisah dari sang ayah itulah John mulai mengumpat, memaki-maki, mengutuk dan bahkan menyumpahi Allah. Lebih jauh lagi John Newton bersikap kurang ajar dengan cara menjadikan Injil sebagai bahan tertawaan. Dia juga pernah mempengaruhi teman-temannya agar melakukan pesta minuman keras sampai mabuk.
Pada suatu hari di tahun 1748 John Newton mengalami kejadian yang sangat menakutkan. Kapal 'Greyhound' tempat dia bekerja mengalami hantaman badai laut yang sangat ganas. Seluruh awak kapal mengupayakan supaya kapal tidak tenggelam di Laut Atlantik yang sedang marah. Dalam keadaan panik dan kalut, serta kepayahan, John Newton berseru, "Tuhan, kasihanilah kami!" Tiba-tiba John Newton sadar bahwa dia tidak pernah berdoa sejak masa kanak-kanaknya. Diam-diam John Newton mulai memikirkan masa lalunya, kemudian dia mengingat sebuah ayat Alkitab yang pernah diajarkan oleh ibunya, "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Sorga! Dia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya" (Lukas 11:13). Lalu John Newton berdoa, "Ya Allah, jika Engkau benar, Engkau pasti menepati janji-Mu. Sucikanlah hatiku yang kotor ini."
Setelah 4 minggu, kapal 'Greyhound' dengan susah payah memasuki pelabuhan Irlandia. John Newton pergi ke gereja dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. John Newton juga membaca buku 'Imitation of Christ' karya Thomas A. Kempis yang dipakai Roh Kudus untuk menanamkan benih pertobatan dalam dirinya. Tidak hanya berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang penjual budak, John Newton bahkan merasa terpanggil untuk menjadi seorang pendeta, dia mulai mempelajari Alkitab secara mendalam. John Newton juga belajar bahasa Ibrani, Yunani dan Latin. Pada saat berumur 39 tahun, John Newton ditahbiskan sebagai pendeta dan melayani di Olney, sebuah kota di dekat Cambridge, Inggris. Untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Allah yang telah menyelamatkan hidupnya dari kebusukan, John Newton menulis syair lagu 'Amazing Grace'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar