Dengan setahu isterinya Ananias menahan sebagian dari hasil penjualan tanah mereka (ay.2). Dengan otoritas ilahi rasul Petrus menegur Ananias: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus..?" (ay.3). "Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah" (ay.4). Bersamaan dengan teguran keras yang disampaikan Tuhan melalui rasul Petrus tersebut, rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya (ay.5).
Ketika Safira (isteri Ananias) tiba di hadapannya, rasul Petrus berkata kepada perempuan tersebut: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Perempuan itu pun menjawab: "Betul sekian" (ay.8). Mendengar jawaban yang diberikan Safira, rasul Petrus pun menegurnya dengan keras: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?" (ay.9). Lalu perempuan itu pun rebah di depan kaki rasul Petrus & nyawanya putus (ay.10).
Pemahaman: Memahami kebenaran berdasarkan fakta-fakta dan informasi yang diperoleh dari Alkitab
Ananias dan Safira sepakat untuk mencobai Roh Tuhan (ay.2,9). Kisah ini menyadarkan kita mengenai keberadaan orang-orang tertentu yang hadir dalam peribadatan bersama-sama dengan orang percaya pada umumnya, namun sesungguhnya mereka tidak sungguh-sungguh percaya/beriman kepada Tuhan, melainkan ingin mencoba/menguji Tuhan dan firmannya (baca: Yesaya 29:13; Maleakhi 3:13-15; Ibrani 3:12).
Iblis bisa menguasai/memenuhi hati manusia (ay.3). Itu sebabnya firman Tuhan mengatakan bahwa hati harus dijaga (baca: Amsal 4:23; Markus 7:21; Ibrani 10:22).
Pada saat mereka berdusta terhadap hamba Tuhan (rasul Petrus), Ananias dan Safira dengan tidak sadar telah berupaya untuk mendustai Roh Kudus (ay.3), mendustai Allah (ay.4), dan mencobai Roh Tuhan (ay.9).
Suami isteri boleh bersepakat, tetapi jangan salah bersepakat! Bersepakatlah dalam kebenaran (baca: Matius 18:19-20).
Jangan beri kesempatan kepada Iblis untuk memasuki hati kita (baca: Efesus 4:27; Lukas 4:13; 1 Petrus 5:8). Sebaliknya, lawanlah Iblis dengan iman yang teguh (1 Petrus 5:9).
Jangan berdusta, apalagi mendustai seorang hamba Tuhan (baca: Imamat 19:11-12; Yakobus 3:14; Matius 5:37; Yohanes 8:44).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar