Pada pagi2 hari (yun: proia; eng: early, at day break), Yesus berjalan kembali ke Yerusalem, dalam perjalanan tersebut beliau merasa lapar (ay.18). Tuhan Yesus melihat pohon ara & menghampirinya, tetapi Beliau hanya mendapati daun-daun pohon ara (yang tentu saja bukan untuk dimakan) (ay.19a). Tuhan Yesus berkata kepada pohon ara tersebut bahwa ia tidak akan berbuah lagi selama-lamanya. Seketika itu juga pohon ara tersebut kering (ay.19b). Murid2 Tuhan Yesus heran karena melihat pohon ara yang tidak berbuah tersebut tiba2 menjadi kering (ay.20). Kepada murid2 yang sedang heran, Tuhan Yesus menjelaskan perihal kuasa dari perkataan yang diucapkan dengan percaya & tidak bimbang (ay.21). Di akhir bagian dari perikop ini, Tuhan Yesus mengajarkan tentang kuasa atau dampak dari doa yang dipanjatkan dengan penuh kepercayaan.
Setelah menemukan fakta2 & informasi dari dalam Alkitab, berikut ini saya mengajak Anda untuk mencoba memahami kebenaran dari fakta2 & informasi yang telah kita tuliskan di atas.
Pertama, Tuhan Yesus adalah Pribadi yang rajin, pagi2 hari Beliau sudah beraktivitas (ay.18; band. Mrk.1:35).
Kedua, sebelum musim buah yang sebenarnya, pohon ara akan bertunas & mengeluarkan daun yang banyak, serta buah awal yang hanya sebesar buah almond (oleh orang Arab Palestina disebut taqsh). Taqsh tersebut akan rontok sebelum musim buah yang sesungguhnya. Namun taqsh ini tetap dimakan oleh para petani & mereka yang lapar. Jika taqsh ini tidak muncul, dapat dipastikan bahwa pada musimnya nanti pohon ara tersebut tidak akan berbuah. Taqsh inilah yang dicari oleh Tuhan Yesus (Mrk.11:13).
Tuhan Yesus berharap orang-orang Yahudi yang sudah Dia layani sekitar 3 tahun dapat menghasilkan buah (keubahan hidup yang baik). Namun sampai hari itu, mereka justru belum juga menunjukkan tanda-tanda pertobatan (Luk.13:6-7; band. Yer.8:13; 24:1-10). Dalam Matius 3:10 dikatakan bahwa suatu pohon buah2an semestinya menghasilkan buah yang baik, jika pohon tersebut tidak menghasilkan buah yang baik, lalu apa manfaatnya?
Iman yang sejati dapat dilihat & dirasakan dampaknya, & perkataan orang beriman besar kuasanya (ay.19-22; band. Mat.8:13; 9:29; 15:28).
Pada akhirnya saya mengajak Anda untuk melakukan penerapan praktis dari pemahaman-pemahaman tentang kebenaran di atas.
Yang pertama, mari kita hidup "rajin" sesuai dengan teladan Tuhan Yesus. Jika kita pelajari Alkitab dengan seksama, kita akan mendapati bahwa Tuhan tidak berkenan kepada orang2 yang malas (baca: Mat.25:26-30; Ams.18:9).
Kedua, mari menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan. Tuhan sudah sangat baik kepada kita. Berikut ini adalah buah2 yang harus ada dalam kehidupan kita, yaitu: 1) Buah pertobatan (Mat.3:8); 2) Buah pelayanan/perbuatan (1 Kor.3:12-15); dan 3) Buah Roh Kudus (Gal.5:22-23).
Pada akhirnya, marilah kita memohon iman yang sejati kepada Tuhan Yesus & berhenti untuk saling menghakimi (karena penghakiman adalah bagian/haknya Tuhan) atau merasa diri benar. Beriman, itu hal yang baik; tapi merasa imannya paling benar, itu tidak baik. Hidup benar, itu hal yang baik; tapi merasa hidupnya paling benar, itu tidak baik. Hidup suci, itu hal yang baik; tapi merasa diri paling suci, itu tidak baik.
- Gloria in exelcis Deo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar