Kitab Kisah Para Rasul adalah salah satu Kitab yang ditulis oleh tabib Lukas (yang juga menulis Injil Lukas). Dalam bagian pembukaan dari kitab pertama yang ditulisnya (Lukas 1), tabib Lukas menyatakan bahwa penulisan yang dia kerjakan dilakukan secara teratur dan telah melalui tahapan penyelidikan yang seksama & menyeluruh. Dengan kata lain, tulisan yang dibuat oleh tabib Lukas (Injil Lukas & Kisah Para Rasul), merupakan karya tulis ilmiah yang dapat dipercaya kebenarannya. Di dalam Kisah Para Rasul 4:32-37 dicantumkan informasi tentang cara hidup jemaat, yaitu kumpulan orang yang telah percaya & menerima Yesus sebagai Tuhan & Juruselamat pribadi. Pada bagian ini saya mengajak Anda untuk menemukan fakta-fakta & informasi berdasarkan ayat-ayat dalam Kisah Para Rasul 4:32-37.
Di dalam ayat 32 ditulis bahwa orang-orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, mereka hidup dalam kesatuan (sehati & sejiwa). Mereka tidak egois, orang-orang percaya tersebut saling berbagi sesuai dengan kebutuhan masing-masing (ay.34-37). Tabib Lukas juga mencatat bahwa dalam suasana kebersamaan & kerukunan tersebut, rasul-rasul memberitakan kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dengan kuasa yang besar (ay.33a). Mereka hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah (ay.33b).
Berdasarkan informasi & fakta yang telah kita peroleh di atas, saya mengajak Anda untuk memahami kebenaran-kebenaran berikut ini:
1) Tuhan Yesus adalah Raja Damai, sehingga orang yang percaya kepada-Nya akan memiliki karakteristik (ciri khas) sebagai berikut:
a) Cinta damai/rukun (ay.32a, bandingkan Kolose 3:14; Efesus 4:3).
b) Suka berbagi/tidak egois (ay.32b, bandingkan Efesus 4:2; 2Korintus 8:12-15).
c) Tidak rakus/menerima & mengelola berkat sesuai dengan keperluan (ay.35b, bandingkan Matius 6:11; Lukas 3:14; Filipi 4:11; 1 Timotius 6:6-10).
d) Hidup dalam kasih karunia (ay.33b, bandingkan Kisah Para Rasul 13:43b; Roma 5:17).
2) Tuhan Yesus meneguhkan kesaksian rasul-rasul-Nya dengan kuasa yang besar (ay.33a, bandingkan Matius 28:20; Kisah Para Rasul 4:30).
Setelah memahami kebenaran-kebenaran di atas, saya mengajak Anda untuk memperhatikan bentuk-bentuk penerapan praktisnya dalam kehidupan sehari-hari:
1) Mari hidup rukun, lebih mempererat kesatuan dengan saudara/i seiman.
2) Mari saling berbagi & belajar untuk lebih mendahulukan orang lain daripada diri kita sendiri (berhenti bersikap egois). Baca Filipi 2:3.
3) Mari kita mengelola berkat Tuhan dengan bijaksana.
4) Mari hidup dalam kasih karunia Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus. Meningkatkan kualitas persekutuan kita dengan Tuhan (melalui doa, pembacaan/perenungan Firman Tuhan & puasa), sehingga kita semakin peka dengan pimpinan Roh Kudus.
5) Mari kita sungguh-sungguh memohon agar Tuhan memimpin & menyertai kita untuk menyaksikan Injil-Nya.
"Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari berita Injil." - Filipi 1:27